Jakarta – Rusia telah melaporkan sebanyak 32.945 kasus kematian karena Covid-19 di negaranya secara kumulatif sepanjang 28 hari terakhir. Terus naik sejak pertengahan tahun ini, angka kematian itu per Kamis pagi ini, 25 November 2021, akhirnya melewati catatan angka kematian yang sama yang dilaporkan terjadi di Amerika Serikat.
Amerika Serikat mendata akumulasi 32.898 kasus kematian sepanjang periode yang sama. Seperti diketahui, Amerika Serikat selama ini selalu berada di urutan teratas untuk jumlah kasus positif baru maupun kasus kematian karena infeksi virus corona 2019 alias Covid-19.
Per pagi ini pula, penambahan jumlah kasus barunya masih yang tertinggi yakni 2.308.326 sepanjang 28 hari ke belakang. Rusia melaporkan sebanyak 1.052.930 dalam periode yang sama. Di antara keduanya ada Inggris yang mencatat penambahan jumlah kasus baru Covid-19 di negaranya yang sebanyak 1.091.036. Untuk kasus kematian, Inggris melaporkan sebanyak 4.326 jiwa.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua Program Vaksin Covid-19 di University of Oxford, Inggris, Andrew Pollard, mengatakan, meskipun virus baru varian Delta yang lebih menular terus menginfeksi ribuan orang dan melahirkan ribuan kasus infeksi baru, tapi kebanyakan dari mereka yang sudah divaksinasi dengan dosis penuh atau dosis protektif hanya mengalami infeksi ringan.
Dia berharap adanya suntikan penguat vaksin atau booster dan kekebalan alami yang didapat dari penyebaran varian Delta di musim panas lalu membantu Inggris Raya lolos dari dampak gelombang baru Covid-19 yang kini melanda banyak bagian Eropa. “Secara umum, Covid-19 bukan lagi penyakit bagi mereka yang sudah divaksin. Vaksin cenderung membatasi efek sesak napas yang dibawa penyakit itu, dengan beberapa pengecualian,” kata Pollard.
Secara keseluruhan, Johns Hokpins University mencatat Covid-19 telah merenggut sebanyak 5.173.924 jiwa dari seluruh dunia di sepanjang pandemi ini. Mereka berasal dari 259.380.413 kasus terkonfirmasi positif infeksi virusnya.