Banda Aceh – Sejumlah Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdhatul Ulama (PC Pergunu) di Aceh resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pengurus Pusat Pergunu.
Beberapa PC yang telah dikukuhkan antara lain yaitu PC Pergunu Kota Sabang pada Minggu 28 November, kemudian PC Pergunu Aceh Jaya pada 29 November dan PC Pergunu Pidie pada tanggal 30 November 2021.
Sementara itu, sejumlah PC Pergunu lainnya yang akan dikukuhkan dalam dua hari mendatang antara lain yaitu Bireuen, kemudian Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Pergunu Aceh, Tgk Muslem Hamdani, MA, Senin, 30 November 2021
Menurut Tgk Muslem yang juga aktivis dayah ini, proses pengukuhan sejumlah PC Pergunu di Aceh oleh Pimpinan Pusat Pergunu yang hadir bersama sembilaan orang rombongan merupakan hal yang istimewa karena biasanya kepengurusan PC itu dikukuhkan oleh PW.
“Namun, di Aceh sejumlah PC Pergunu dikukuhkan langsung Pimpinan Pusat, yaitu Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA bersama Pimpinan Wilayah yang menunjukkan keseriusan semua jajaran pimpinan untuk memajukan Pergunu di Aceh, ” ujar Tgk Muslem sebagaimana siaran pers yang dikirimkan Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Pergunu Aceh, Dr. T. Zulkhairi, MA.
Tgk Muslem juga menjelaskan, bahwa Pergunu yang merupakan badan otonom dari organisasi Nahdhatul Ulama ini dilakukan langsung oleh Pimpinan Pengurus Pergunu Pusat yang hadir ke Aceh sebanyak sembilan orang dan dipimpin oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA selaku Ketua Umum PP Pergunu Pusat.
“Kehadiran Pergunu di Aceh yang merupakan badan otonom dari organisasi Nahdhatul Ulama ini adalah untuk mewujudkan visi dan misi yang telah disusun, yakni memperbaiki akhlak dan moral anak bangsa yang semakin terdegedrasi di era disrupsi dewasa ini, “ ujar Tgk Muslem didampingi Sekjend Pergunu Aceh, H.T. Mahyuddin Helmi, M.Si.
Menurut Tgk Muslem yang juga kandidat Doktor di Pascasajana UIN Ar-Raniry ini, Pergunu hadir di Aceh bukan untuk menandingi organisasi guru lainnya, akan tetapi untuk bersinergi dan berkalaborasi dalam membangun bangsa.
“Pergunu hadir untuk saling melengkapi dalam membangun bangsa dan saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Pergunu Aceh dalam kiprahnya juga bertekad mengadvokasi apa yang menjadi kepentingan guru di Aceh serta kepentingan generasi muda Aceh untuk belajar, “ujar Tgk Muslem.
Oleh sebab itu, kata Tgk Muslem, untuk tujuan mengadvokasi kepentingan guru di Aceh, maka Pergunu Aceh juga melakukan kerjasama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Advokasi dan Keadilan Aceh (YLBH AKA).
Selain itu, tambah Tgk Muslem, sejak beberapa tahun terakhir Pergunu Aceh setiap tahun memfasilitasi mahasiwa asal Aceh untuk menerima beasiswa belajar di Insitute KH. Abdul Chalim (IKHAC) di Mojokerto Surabaya.
“Sejauh ini Pergunu Aceh juga telah mengirim 36 orang anak Aceh untuk kuliah Program Sarjana dan Pascasarjana IKHAC. Dari S1, S2 maupun S3. Di kampus ini mahasiswa asal Aceh memperoleh biaya makan dan tempat tinggal gratis dan juga gratis biaya kuliah, “ tambah Tgk Muslem.
Ia mengharapkan bahwa nantinya mahasiswa asal Aceh penerima beasiswa Pergunu di IKHAC ini nantinya dapat menjadi perbendaharaan intelektual Islam Aceh di masa depan.