Jakarta – Arab Saudi mengonfirmasi kasus pertama varian Omicron Covid-19 yang berasal dari negara Afrika utara, kantor berita negara Saudi Press Agency (SPA) melaporkan pada Rabu.
SPA, yang mengutip pernyataan dari kementerian kesehatan kerajaan, mengatakan pihak berwenang telah mengisolasi orang tersebut dan orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka, dikutip dari Reuters, 2 Desember 2021.
Ini adalah kasus varian Omicron pertama yang dilaporkan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Kementerian kesehatan mengatakan orang itu adalah warga negara Saudi yang telah melakukan perjalanan dari negara Afrika Utara, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Mengacu pada apa yang telah diumumkan tentang munculnya varian baru virus corona (COVID-19) di beberapa negara, dan mendeteksi pergerakan mereka yang terinfeksi ke negara lain, sumber di Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa kasus varian Omicron terdeteksi di Arab Saudi pada seorang warga yang kembali dari negara Afrika Utara,” kata SPA.
“Investigasi epidemiologis telah dimulai dan pasien telah dikirim ke karantina, di mana prosedur kesehatan terakreditasi diikuti,” kata sumber kementerian kesehatan, dikutip dari Saudi Gazette.
Kementerian kesehatan Arab Saudi mendesak orang-orang untuk menyelesaikan vaksinasi mereka dan memerintahkan para pelancong untuk menghormati aturan isolasi diri dan pengujian.
Varian Omicron pertama kali dilaporkan pada 24 November di Afrika selatan, di mana infeksi telah meningkat tajam. Sejak itu Omicron menyebar ke lebih dari selusin negara, banyak di antaranya telah memberlakukan pembatasan perjalanan untuk mencoba menutup diri.
Jepang pada hari Senin bergabung dengan Israel dan Maroko dengan mengatakan akan sepenuhnya menutup perbatasannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Senin bahwa varian Omicron yang sangat bermutasi, kemungkinan akan menyebar secara internasional dan menimbulkan risiko lonjakan infeksi yang sangat tinggi dan dapat memiliki “konsekuensi parah” di beberapa tempat.