Jakarta – Penjualan rumah Turki terhadap warga asing melonjak hampir 50% ke level rekor tertinggi pada November, menurut data pada Selasa, menghasilkan miliaran dolar AS dalam valuta asing karena kemerosotan lira membuat pembelian rumah oleh warga asing secara signifikan lebih murah.
Dengan latar belakang inflasi tahunan lebih dari 20%, pasar properti secara umum naik di bulan November, dengan penjualan keseluruhan melonjak 59% tahun-ke-tahun menjadi 178.814 properti, angka Institut Statistik Turki menunjukkan, dikutip dari Reuters, 15 Desember 2021.
“Orang-orang yang melihat perumahan sebagai alat pertahanan terhadap inflasi berperan penting dalam kenaikan tajam penjualan pada November,” kata General Manager Penilaian Real Estat TSKB Makbule Yonel Maya, menambahkan bahwa suku bunga pinjaman bank pemerintah yang lebih rendah berdampak.
Lira merosot ke rekor terendah 14,99 terhadap dolar AS pada hari Senin, mewakili nilai setengahnya tahun ini. Pada level saat ini 14,2 lebih dari 40% lebih lemah dari pada awal September.
Altan Elmas, ketua asosiasi pengembang dan investor perumahan Konutder, mengatakan arus masuk mata uang asing karena penjualan rumah dalam 11 bulan hingga November berjumlah sekitar US$8,5 miliar (Rp121,8 triliun), melebihi perkiraannya.
“Kita bisa mencapai US$10 miliar (Rp143 triliun) pada akhir tahun. Dukungan terbesar untuk program ekonomi baru pada periode mendatang akan datang dari penjualan properti ke asing,” katanya.
Presiden Tayyip Erdogan telah mendukung pemotongan suku bunga yang agresif untuk mendukung program barunya yang menekankan ekspor dan kredit, meskipun inflasi melonjak dan kritik luas terhadap kebijakan dari para ekonom dan anggota parlemen oposisi.
7.363 rumah yang dijual kepada orang asing pada November mewakili tingkat bulanan tertinggi sejak seri data dimulai pada tahun 2013. Sejauh ini jumlah pembeli asing tertinggi adalah warga negara Iran, diikuti oleh orang Irak dan Rusia.
Penjualan properti kepada orang asing telah kuat sepanjang tahun, naik 39,4% dalam 11 bulan pertama, sementara total penjualan rumah sebenarnya turun 9,2% dalam periode 11 bulan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tempat paling populer untuk pasar properti bagi orang asing adalah Istanbul, dengan 2.922 penjualan, diikuti oleh resor selatan Antalya dan ibu kota Ankara.
Data juga menunjukkan penjualan hipotek November naik 61% dari tahun sebelumnya menjadi 39.366, terhitung 22% dari total pada periode tersebut.
Tahun lalu, penjualan rumah melonjak karena pinjaman murah era pandemi dari bank-bank negara Turki, mendorong pengembang real estat untuk meluncurkan iklan besar-besaran untuk pembeli.