Banda Aceh -Anggota DPD RI Fadhil Rahmi Lc MA bersama pengurus IKAT Aceh Mirzan Marwazi Lc MA melakukan kunjungan silaturrahmi ke Kanwil Kemenag Aceh di Banda Aceh, Kamis 6 Januari 2022.
Pada kunjungan ini, senator asal Aceh ini disambut Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Drs H Maiyusri MA di ruang kerjanya.
Maiyusri mengatakan Dayah/pesantren adalah lembaga yang sangat potensial untuk membangun kemandirian dibandingkan dengan lembaga lain.
“Mengingat pesantren adalah lembaga yang punya jiwa atau ruh yang kuat, dan salah satu kekuatannya pesantren miliki kemandirian. Kalau pesantren mau tetap lestari keberadaannya mutlak perlu menumbuhkan kemandirian,” katanya.
Ia menjelaskan bantuan luar adalah sesuatu yang sifatnya insidentil tidak permanen, sedangkan kegiatan pesantren terus menerus dan butuh biaya operasionalnya.
Dikatakannya, Kemenag sudah berfikir dan mempunyai konsep menyemangati pesantren ke arah mandiri. Maka Kemenag memperkuat program kemandirian tersebut dengan mensupport bantuan dan pembinaan kemandirian, kata Maiyusri.
Selain itu, katanya, dibutuhkan keinginan yang kuat dan sinergi linta pihak untuk merubah kultur pesantren yang selama ini hanya mampu melahirkan SDM berbasis agama, menjadi pesantren yang berhasil menciptakan santri berkeahlian khusus. Sehingga tercapainya nilai keseimbangan kebahagian dunia dan akhirat, ungkap Maiyusri
Ia menjelaskan potensi pesantren di Aceh untuk mandiri sangat besar, hanya saja bagaimana cara membenah dan membuka diri untuk menuju kemandirian. Pesantren punya kelebihan karena santri tinggal 24 jam di dalamnya, sehingga mudah mobilitas santrinya untuk menggarap wilayah yang dikembangkan seperti pertanian, koperasi, konveksi dan kuliner.
Membangun pesantren yang mandiri di seluruh Aceh dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dimana pesantren tersebut berada, artinya santri harus mempunyai keahlian untuk memproduksi sumber daya alam tempat ia mondok, lanjutnya.
Fadhil Rahmi mendukung sepenuhnya keinginan kemenag Aceh untuk mewujudkan kemandirian pesantren/dayah di Aceh.
Ia berharap pesantren yang sudah mendapatkan bantuan kemandirian dari pemerintah untuk betul-betul menggunakan anggaran tersebut sesuai perencanaan dan target, lebih menyemangati pemerintah menjalankan program ini lebih lanjut.
“Kita akan mensupport dan membangun networking sehingga Aceh bisa lebih maksimal dapat dana kemandirian tersebut. Kami bersama Kemenag Aceh komit dan siap bersinergi, membangun komunikasi yang inten menggoalkan keinginan kita, upaya memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan lembaga keagamaan khususnya pesantren/dayah yang ada di Aceh,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Fadhil Rahmi juga berdialog singkat Kakanwil Kemenag Aceh Dr H Iqbal SAg MAg. Iqbal berharap dari senator Aceh selalu istiqamah mendukung dan mengawal program pembangunan keagamaan di Aceh berjalan dengan baik, karena kita daerah syari’at Islam.[]