Jakarta – Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan bahwa pada Pilkada 2024 mendatang partainya bakal mencari sosok calon gubernur yang bisa memberikan efek positif terhadap perolehan suara partai.
Riza mengatakan, hal tersebut tak terlepas dari fenomena efek ekor jas atau coattail effect yang terjadi di Indonesia dalam beberapa kali gelaran Pemilu terakhir. Menurut Riza, fenomena efek ekor jas sangat penting dalam siklus pemilu serentak di Indonesia.
“Di tingkat lokal seperti DKI Jakarta, efek ekor jas juga akan menjadi yang perlu diperhatikan dalam Pilkada 2024 nanti, di mana calon kepala daerah yang dicalonkan Partai Gerindra diharapkan mampu memberikan hubungan positif dengan perolehan suara partai,” ujar Riza dalam FGD DPD Gerindra DKI Jakarta yang digelar daring, Selasa (25/1).
Kendati demikian, Riza mengakui tidak ada jaminan satu partai dapat menikmati efek ekor jas (coattail effect) dari kandidat yang dicalonkan dalam Pemilu.
Riza yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, perpecahan suara antara pemilih yang memilih capres atau kepala daerah dengan pemilih partai bisa saja terjadi. Ia mencontohkan, pada pemilu 2019, banyak partai pendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tidak mendapat efek ekor jas yang signifikan alias stagnan.
“Sebut saja Partai Golkar, PDIP hanya naik 2 persen, dan Hanura tidak lolos parlemen. Hanya NasDem dan PKB yang mengalami kenaikan,” tutur Riza.
“Begitu juga koalisi Prabowo-Sandi, di mana Gerindra Ketua Umumnya adalah capres, namun nyatanya perolehan suara Gerindra tidak begitu banyak terdongkrak. Pada 2019 gerindra meraup 13,9 persen suara, hanya naik 1,8 persen, pemilu sebelumnya dapat 12,1 persen,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPD Gerindra Jakarta, Syarif mengatakan saat ini partainya berharap banyak kepada sosok Riza Patria untuk memenangkan Pilkada 2024 di Jakarta. Menurutnya, Riza bisa menjadi sosok penentu kemenangan Gerindra di Jakarta.
“Kita juga menggantungkan harapan kepada Ketua DPD, Wagub kita, kalau kemarin ada terekspos elektabilitasnya 13 persen, per bulan Desember. Mudah-mudahan makin tambah hari, tambah bulan, elektabilitasnya paling tidak harus mencukupi di atas 30 persen,” ungkap Syarif.
Sebelumnya, Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI jakarta Mohamad Taufik menyebutkan tiga nama kandidat pengganti Anies di kursi Gubernur DKI Jakarta yaitu Airin, Riza Patria, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
“Menurut saya mumpuni, karena ke depannya itu yang muda-muda. Itu dari sudut pandang saya. Mungkin nanti akan ada tokoh-tokoh lain yang akan muncul,” kata Taufik seperti dikutip detikcom, Jumat (31/12).
Namun, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan pihaknya belum memutuskan kandidat penerus Anies Baswedan di pilkada 2024. Menurut Dasco, pernyataan Taufik bukan sikap resmi partai.