Jakarta- Presiden Joko Widodo mengatakan memindahkan ibu kota baru tidak seperti sekadar memindahkan gedung. Ia menekankan pemindahan ibu kota baru (IKN) merupakan esensi dari sebuah transformasi.
“Program pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur adalah bagian penting dari transformasi. Program IKN bukan sekadar pindah gedung pemerintahan, bukan itu,” ujar Jokowi pada Sabtu (29/1).
Pernyataan itu disampaikan dalam acara Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Peresmian Pembukaan Rakernas ICMI, Sabtu (29/1).
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga IKN merupakan langkah untuk bertransformasi di bidang lingkungan, cara kerja, basis ekonomi, teknologi, dan masih banyak lagi.
“Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja, pindah mindset, dengan berbasis pada ekonomi modern dan membangun kehidupan sosial yang lebih adil dan inklusif,” tutur Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meminta dukungan dari seluruh pihak, termasuk ICMI, untuk mendukung perubahan ibu kota yang saat ini sedang berlangsung.
“Program IKN dan beberapa transformasi besar yang sedang berlangsung ini membutuhkan dukungan semua pihak,” kata Jokowi.
“Kontribusi ICMI dalam transformasi Indonesia ini sangat kami harapkan, sangat kami butuhkan, untuk bersama-sama membangun Indonesia maju yang kita cita-citakan,” tuturnya.
Jokowi meyakini ICMI dapat memberikan banyak kontribusi terhadap pembangunan IKN dan transformasi lain yang dilakukan Indonesia. Menurutnya, peran ICMI tak hanya sebatas panutan Islam tetapi juga kontribusi profesional.
Beberapa waktu lalu, Rapat Paripurna DPR mengesahkan Rancangan Undang-undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) menjadi Undang-undang.
UU baru ini menjadi payung hukum pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Ibu kota baru Indonesia tersebut dinamai Nusantara.