Jakarta – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mulai menyelidiki kasus penipuan robot trading Fahrenheit.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Gatot Repli Handoko mengungkapkan, penyelidikan ini dilakukan berdasarkan adanya laporan pada 14 Februari 2022.
“Penyidik sudah mulai melalukan penyelidikan,” kata dia saat konferensi pers secara daring, Kamis, 17 Maret 2022.
Selain Fahrenheit, Gatot melanjutkan, kepolisian juga telah melakukan pengusutan terhadap kasus penipuan melalui robot trading lainnya, yaitu Viral Blast Global.
“Penyidik sudah melakukan proses penyidikan dan menetapkan empat tersangka. Satu orang DPO, 3 orang dilakukan penahanan,” tegas dia.
Gatot merincikan, tiga orang yang sudah ditahan yakni berinisial REW, MU dan JHP. Sementara itu, yang masuk daftar pencarian orang (DPO) atau masih buronan yakni berinisial PW.
“Sampai saat ini penanganan terhadap perkembangan kasus trobot trading masih dilakukan tracing aset oleh penyidik,” tegas Gatot.
Mantan personel Duo Arka, Chris Ryan sebelumnya telah melapor ke Bareskrim Polri sebagai korban penipuan robot trading Fahrenheit pada Rabu, 16 Maret 2022.
“Korban trading Fahrenheit di atas 20.000 member, tapi di dalam grup kami ada 190 member dan yang melaporkan sekitar 90 orang,” ujar Chris.
Chris Ryan dan korban lainnya melaporkan kasus penipuan robot trading Fahrenheit dan juga Hendry Susanto selaku CEO Fahrenheit. Chris dan teman-temannya juga sudah mengumpulkan bukti serta memberikannya kepada kuasa hukum mereka.
Aktor dan mantan afiliator, Ichal Muhammad yang mengungkap kasus kejahatan terkait aplikasi Binary Option atau opsi biner Binomo dan Quotex sebelum itu juga sudah meminta kepolisian agar tidak melupakan korban robot trading Fahrenheit dan Viral Blast.