Jakarta – Politikus dari Partai Rakyat Berkuasa (People Power Party), Yoon Suk-Yeol, memenangkan pemilu Presiden Korea Selatan. Hasil pemilu itu diumumkan pada Kamis pagi waktu setempat, 10 Maret 2022.
Yoon unggul tipis dari Lee Jae-myung, kandidat dari Partai Demokrat. Dari 99,8 persen suara yang dihitung, Yoon meraup 48,6 persen suara. Sementara, Lee mendapatkan 47,8 persen.
Melihat rekam jejaknya, karir Yoon di politik relatif terbilang belum lama. Dia mendeklarasikan diri ingin maju sebagai presiden Korea Selatan melalui jalur independen pada Juni 2021, setelah masa jabatannya sebagai jaksa agung berakhir pada Maret 2021.
Seperti dirangkum dari The Hankyoreh, kedua orang tua Yoon adalah profesor, yang bekerja sebagai tenaga pendidik. Dia diterima sebagai mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Nasional Seoul dan lulus ujian pengacara pada 1991, setelah sembilan kali mencoba. Universitas Nasional Seoul adalah kampus paling favorite di Korea Selatan.
Dia memulai karirnya sebagai Jaksa Penuntut pada 1994 di Kantor Kejaksaan distrik Daegu. Delapan tahun kemudian, dia mengajukan pengunduran dirinya dan bekerja di sebuah firma hukum besar. Setahun kemudian, dia kembali bekerja sebagai Jaksa.
Dia kemudian ditugaskan ke posisi kunci sebagai Direktur divisi pertama Departemen Investigasi pusat (SPO) dan Kepala Departemen Investigasi khusus tingkat pertama, Kantor Kejaksaan distrik Pusat Seoul.
Pada bulan April 2013, tahun pertama kepresidenan Park Geun-hye, dia ditunjuk oleh Jaksa Agung Chae Dong-wook sebagai pemimpin tim investigasi khusus untuk kasus campur tangan National Intelligence Service (NIS).
Setelah kepergian Chae, Yoon melanjutkan kasus NIS karena keberatan dari pimpinan kejaksaan. Dia kemudian berbicara secara terbuka tentang tuntutan publik pada pentingnya penyelidikan, saat rapat parlemen Oktober 2013. Atas sikapnya itu dia dicap sebagai jaksa yang memiliki kemauan keras.
Yoon sempat disingkirkan dan turun pangkat ke Kantor Kejaksaan Tinggi karena hal sepele. Akan tetapi, di periode kepresidenan Park, dia bergabung lagi dengan tim jaksa khusus yang menyelidiki survei pengaruh pemerintah pada Desember 2016.
Di pemerintahan Presiden Moon Jae-in, dia mengambil peran terdepan dalam penyelidikan untuk membasmi kejahatan yang mengakar. Yoon lalu mendapat promosi jabatan untuk menjadi direktur Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul, dan kemudian Jaksa Agung.
Setelah menjadi orang nomor satu di Korea Selatan, Yoon mulai tahun depan berencana menghapuskan pajak masyarakat Korea Selatan dengan pendapatan 50 juta won dari hasil investasi saham. Dia juga berjanji akan membangun 2,5 juta tempat tinggal dalam tempo lima tahun ke depan demi menyediakan rumah yang terjangkau bagi masyarakat Korea Selatan.
Jika tidak ada aral melintang, Yoon akan dilantik sebagai Presiden Korea Selatan secara resmi pada Selasa, 10 Mei 2022.