PASIRNYA berwarna putir. Laut biru terhampar luas. Airnya jernih hingga keberadaan ikan-ikan kecil yang berenang terlihat dengan jelas.
Suara ombak yang menghempas daratan dan nyanyian burung camar seolah irama musik yang menambah keelokan di sana.
Ada gugusan pulau-pulau eksotis yang terlihat sepanjang perjalanan. Ya, pulau pulau kecil yang memiliki pantai yang indah. Lambaian dedaunan pohon kelapa menyambut kedatangan kami di sana.
Kami menuju sekapal kecil ke Pulau Panjang. Konon, pulau ini merupakan salah satu pusat destinasi wisata baru di Singkil.
Untuk menuju daerah ini perlu menggunakan perahu ukuran kecil. Jaraknya sekitar 10 menit dari pusat kecamatan di Pulai Balai.
Pulau ini memiliki laut biru dengan pasir putih yang terbentang luas. Gugusan pohon kelapa serta penduduk yang ramah membuat pengunjung di sana merasa bentah.
Ada penginapan yang disediakan bagi pengunjung jika ingin bermalam di sana.
“Pulau Panjang cocok dan aman bagi wisatawan yang datang dengan keluarga. Lautnya dangkal jadi cocok untuk anak-anak yang senang bermain dan mandi di pantai,” kata Thala, 43 tahun, salah seorang wisatawan lokal yang ada di sana.
Furqan, salah seorang pedagang di Pulau ini, mengatakan bahwa selama pandemic atau sejak pertengahan 2019, Pulau Panjang jadi alternatif baru bagi para wisatawan, baik dari Sumatera Utara maupun Aceh.
“Mungkin karena daerah ini jauh dari keramaian dan tak takut tertular covid,” kata dia.
Tak hanya Pulau Panjang, Singkil memiliki beragam destinasi wisata yang eksotis. Salah satunya, adalah Pulau Sarang Aloe.
Pulau Sarang Aloe merupakan salah satu pulau yang ada di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil. Beragam keindahan tersembunyi dimiliki oleh pulau yang jarang diketahui publik itu. Salah satunya penyu-penyu langka sering singgah untuk bertelur di bibir pantainya yang indah dan luas.
Pulau Sarang Aloe secara geografis berdekatan dengan Pulau Bangkaru dan Ujung Lolok yang terletak di Kecamatan Pulau Banyak Barat.
Selain itu, destinasi lainnya adalah pemandangan alam di atas Bukit Lasawon Pulau Tuangku yang juga mulai diminati warga Kecamatan Pulau Banyak Barat.
Dari atas bukit Lasawon pengunjung akan menikmati pemandangan dari hamparan pulau-pulau mungil yang indah ditambah warna birunya laut menjadikan pemandangan dari atas Bukit Lasawon bak lukisan terkenal dunia, The Starry Night.
Seorang pengunjung, warga Desa Asantola, Irawan mengatakan keinginannya datang ke Bukit Lasawon Desa Asantola ini adalah untuk menikmati pemandangan dan sejuknya suasana bukit.
“Inilah yang pertama kali untuk menikmati suasana gunung dan laut,” kata Irawan kepada Reporter di atas bukit Lasawon.
Untuk menikmati keindahan pemandangan dari atas Bukit Lasawon, Irawan yang datang beserta keluarga rela menguras tenaga dengan menempuh kira-kira 3 Km untuk sampai ke atas bukit, namun kelelahan itu terasa hilang saat hamparan biru laut dan pulau-pulau mungil di nikmati oleh mata.
“Memang melelahkan. Tapi setelah kita sampai di tujuan, lelah itu menjadi senang dengan menikmati pemandangannya,” ungkapnya.
Beberapa lokasi ini, hanyalah sebahagian kecil dari tempat tempat menarik di Singkil.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin, kepada media, pernah mengatakan bahwa pihaknya tengah mengembangkan potensi wisata di Pulau Banyak, yang terletak di Aceh Singkil.
“Pulau Banyak terdiri dari 63 pulau yang berada di dekat ujung perbatasan Aceh dan Sumatra Utara. Ia memiliki taman laut yang indah sekali, dan ombaknya juga cocok untuk surfing,” kata Jamaluddin seperti yang dikutip dari ANTARA.
Kemolekan Singkil kini dalam pantauan Murban Energy. Murban Energy merupakan sebuah perusahaan UEA yang portofolio investasinya mencakup pengembangan resor mewah di Maladewa dan Seychelles.
Perusahaan ini konon sedang menyiapkan investasi besar ke Singkil dan menyulap daerah itu menjadi Maldives atau Maladewa.
Yuk berkunjung ke Singkil…

Tulisan ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Pariwisata Aceh dengan atjehwatch.com dalam rangka promosi wisata di Aceh.