SIGLI – Pemerintah kabupaten Pidie akan membangun tugu dengan anggaran APBK sebanyak Rp 5 miliar. Namun ada sumbangan dari Bank Aceh Rp 2 milar untuk pembangunan tugu buah Melinjo “Aneuk Mulieng” di bundaran Simpang Kocin Kota Sigli.
Rencana ini menjadi perhatian dan tanda tanya publik dari unsur mahasiswa dan kepemudaan, seperti halnya HMI cabang Sigli.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketum HMI Sigli Mohan Dinata melalui Muhammad Nuzul ketua Bidang Pembangunan Demokrasi Politik Pemerintahan (PDPP) HMI Cabang Sigli kepada Atjehwatch.com, Rabu 23 Maret 2022.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Sigli menilai pengalokasian anggaran 5 miliar untuk pembagunan sebuah tugu tersebut cukup besar. HMI menilai pemborosan anggaran daerah.
“Selain dari itu anggaran 5 miliar, Pemkab Pidie juga mendapat sponsor suntikan dana dari Bank Aceh sebesar 2 miliar rupiah sehingga proyek tersebut seharga 7 miliar itu sungguh pemborosan anggaran,” ujar Muhammad Nuzul.
Lanjutnya, setelah berdiskusi panjang lebar di sekretariat HMI terkait “Pembangunan Pidie kedepan”, Pidie hari ini masih ada segudang permasalahan yang mesti menjadi perhatian pemerintah kabupaten baik eksekutif atau legislatif bisa dilihat hari ini masyarakat pedalaman Pidie masih banyak masyarakat miskin dan masih jauh dari kata sejahtera.
“Masih ada warga yang belum mendapatkan pelayanan yang layak, baik secara tempat tinggal masih banyak masyarakat Pidie masih tinggal dirumah tak layak huni, dan Pendidikan, infarsruktur, jalan jembatan hingga fasilitas publik masih jauh dari layak,” kata Muhammad Nuzul ketua bidang PDPP HMI Cabang Sigli.
Dikatakannya, Pemkab Pidie harusnya fokus menurun angka kemiskinan dan meningkatkan SDM masyarakatnya hingga terhindar dari daerah miskin yang disandang saat ini
“Tidak sepantasnya pemerintah Pidie menghambur hamburkan anggaran dengan mengingat Pidie yang berada peringkat termiskin di aceh justru harus lebih bisa mengintropeksi dan melihat banyaknya masyarakat miskin di pidie,” ujar Nuzul sapaan akrap Kabid PDPP HMI cabang Sigli. [ ]