Jakarta – Presiden Cina Xi Jinping memberikan dukungan pada Afghanistan. Presiden Xi juga menyoroti upaya Beijing untuk memainkan peran negaranya di Afghanistan menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan pada Agustus 2021 lalu.
Ucapan itu disampaikan Xi dalam pertemuan yang diselenggarakan pada Kamis, 31 Maret 2022 antara Cina dengan Rusia, Pakistan, Iran, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan, Qatar, dan Indonesia. Rapat itu diselenggarakan di Kota Tunxi, Anhui, Cina.
Dalam pertemuan itu, Xi sama sekali tidak menyinggung perihal pelanggaran HAM yang sudah dilakukan para pemimpin Taliban di Afghanistan.
“Afghanistan yang damai, stabil, maju dan makmur adalah apa yang dicita-citakan oleh warga Afghanistan. Melayani kepentingan bersama negara-negara kawasan dan masyarakat internasional. Cina selama ini menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan, dan berkomitmen untuk mendukung pembangunan Afghanistan yang damai dan stabil,” kata Xi dilansir dari ABC10.
Walaupun belum mengakui pemerintah Taliban, namun Cina telah bergerak cepat untuk menopang hubungannya dengan kelompok Islam radikal.
Sebulan sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan, Menteri Luar Negeri Wang Yi menjamu delegasi tingkat tinggi dari kelompok itu untuk pertemuan pada 28 Juli 2021 di kota pelabuhan Tianjin, Cina. Wang menyebut perang Taliban sebagai kekuatan yang penting bagi perdamaian dan rekonstruksi di Afghanistan.
Pada beberapa kesempatan, Cina juga telah mendorong Taliban untuk memastikan bahwa mereka tidak akan mengizinkan operasi militer di area perbatasan Afghanistan oleh kelompok minoritas Muslim Uyghur Cina yang berniat menggulingkan pemerintahan di wilayah asal mereka, Xinjiang.
Wang juga melakukan kunjungan mengejutkan di Kabul minggu lalu untuk bertemu dengan para pemimpin Taliban saat komunitas internasional marah karena melanggar janji untuk membuka sekolah (SMP) bagi anak-anak perempuan.
Cina dengan hati-hati menghindari menyebutkan batasan pendidikan anak perempuan dan pelanggaran HAM lainnya, terutama yang menargetkan perempuan, sambil tetap membuka kedutaan di Ibu Kota Kabul.
Cina telah mengirimkan bantuan darurat ke Afghanistan dan berusaha untuk mengembangkan pertambangan tembaga di sana, namun Xi tidak menginformasikan secara detail.