BANDA ACEH – Keberadaan armada kebakaran (Damkar) canggih senilai Rp17 miliar milik Pemko Banda Aceh terus mendapat sorotan pasca kebakaran yang menimpa Suzuya Mall Banda Aceh.
Damkar ini ternyata sedang rusak saat musibah terjadi. Konon lagi, ini dilaporkan bukan untuk pertama kalinya, Damkar canggih tersebut dalam keadaan rusak saat musibah kebakaran di Banda Aceh.
Keberadaan Damkar canggih tersebut dinilai tak sesuai dengan harapan masyarakat di Banda Aceh serta hanya menang di segi harga.
Para netizen di Aceh meminta Pemko Banda Aceh untuk segera menjual Damkar tersebut ke tukang broek-broek alias pedagang barang bekas.
“Nyan jeut publoe laju. Daripada jeut keu besi tua (Itu harus dijual terus. Daripada jadi besi tua-red),” tulis Bustaman, 45 tahun, di akun media sosial Facebook, Selasa 5 April 2022.
“Publoe laju u tukang broek-broek. Minimal mantong na harga bacut,” tulis dia lagi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh warganet lainnya bernama Ibrahim.
Ibrahim mengaku mengikuti pemberitaan soal Damkar canggih tersebut sejak dibeli tahun 2014 hingga sekarang.
“Beberapa kali diturunkan di lapangan, ternyata tak sesuai harapan. Dulu waktu kebakaran kantor Bank Aceh di samping Bappeda, juga begitu. Akhirnya jadi bahan cemoohan masyarakat. Beberapa kali diberitakan rusak saat ada kebakaran,” kata dia.
“Lebih baik dijual saja ke penjual besi bekas. Daripada dipertahankan dan biaya perawatannya sangat mahal,” kata Ibrahim.