LHOKSEUMAWE – Wisatawan meminta Pemerintah Provinsi Aceh memperbaiki jalan dan jembatan di Km 32 wisata Gunung Salak, Kabuaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Pasalnya, jembatan bailey ini dibangun dengan satu jalur dan tanpa perbaikan jalan sebelum dan sesudah jembatan. Di sini pula pusat kemacetan dari dan menuju Gunung Salak.
Padahal, setiap akhir pekan wisatawan menggunakan jalur ini untuk menuju Kabupaten Aceh Tengah. Sebaliknya, warga Aceh Tengah menggunakan jalur ini menuju Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
“Kita harap, ini menjadi perioritas Pemerintah Provinsi Aceh,” kata Muammar, seorang wisatawan yang kerap melintas di kawasan itu kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022).
Menurut dia, sepanjang tiga kabupaten, yakni Aceh Utara, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, semua memiliki tempat wisata yang mengharuskan pengunjung lewat jalan itu.
“Jalan ini statusnya jalan provinsi, sehingga harap diperhatikan oleh Pemerintah Aceh,” imbuh dia.
Dia menyebutkan bahwa jika tidak kunjung diperbaiki. ribuan orang akan selalu antre lewat jalan itu. Kemacetan di kawasan Gunung Salak Aceh saat libur Lebaran 2022 Pada musim liburan Idul Fitri 2022, Polres Lhokseumawe terpaksa menggunakan sistem buka tutup untuk mengurai kemacetan.
“Semoga ini segera diperbaiki. Sudah setahun kondisinya begini, sampai kapan harus antre sampai berkilometer melewati jalan ini pada akhir pekan,” kata Muammar.
Hal senada disebutkan Rizka Ning asal Kabupaten Aceh Tengah. Dia menyebutkan, bagi masyarakat Aceh Tengah jalur itu bukan sekadar untuk berwisata. Namun meringkas waktu untuk menuju ke Medan, Sumatera Utara.
“Kami harap ini bisa segera diperbaiki. Jalanan kalau pun tidak diaspal sebelum dan sesudah jembatan, minimal disemen saja dulu untuk sementara. Sehingga kendaraan mulus menanjak,” pungkasnya.