Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Lintas Barat Selatan

Harga TBS Tak Stabil, Ini Harapan Pedagang dan Petani Sawit Abdya kepada Jokowi

Atjeh Watch by Atjeh Watch
14/05/2022
in Lintas Barat Selatan
0
Harga TBS Tak Stabil, Ini Harapan Pedagang dan Petani Sawit Abdya kepada Jokowi

BLANGPIDIE – Pedagang kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya kecewa dengan tidak stabilnya harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) pasca lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.

“Kami pedagang kecewa sama pemerintah, karna lagi bagus-bagusnya harga TBS tiba-tiba turun disaat harga dan permintaan minyak nabati Crude Palm Oil (CPO) dunia lagi tinggi,” kata Yusran Adek, salah seorang pedagang penampung sawit di Babahrot, Sabtu (14/05/2022).

Menurut Yusran Adek, kekecewaan tersebut muncul karena saat sedang naiknya harga TBS, malah pemerintah mengeluarkan larangan eksport CPO sehingga bahan baku turunan dari TBS menjadi anjlok dan tidak sebanding lagi dengan biaya perawatan yang dikeluarkan petani.

Selain itu, lanjut Yusran. Pedagang pengepul juga sering merugi akibat tidak stabilnya harga ditingkat pabrik. Seperti hari ini, pedagang menampung sawit petani dengan harga Rp,1.700/ kg, kemudian ke-esokan harinnya saat dibawa ke pabrik, harganya turun jadi Rp1.500.

“Kami hampir tiap hari merugi, makanya kami tidak berani lagi menampung hasil panen petani. Apalagi, beberapa pabrik sudah tutup, karena CPO didalam tangki pabrik itu sudah penuh,” katanya.

Kekecewaan tersebut juga disampaikan oleh Suprian Yusuf, salah seorang petani kebun kelapa sawit di Kecamatan Tangan-tangan Kabupaten Abdya.

“Harga pupuk semakin mahal tidak terjankau lagi. Sementara harga TBS murah dan tidak stabil. Pedagang pengepul sering merugi akibat turunnya harga secara mendadak,” katanya.

Padahal, sebelum pemerintah membuat kebijakan larangan ekspor CPO. Petani kebun kelapa sawit sudah bisa bernapas lega dan juga ekonomi didaerah mulai bergairah. Semua produk yang diperjual belikan di pasar laku dengan mudah dan tenaga kerja bertambah.

“Jika harga TBS stabil dan mahal seperti sebelumnya, tidak ada masyarakat yang ngangur. Mereka yang tidak punya sawit bisa bekerja di kebun dengan upah tinggi. Kemudian pengaruh dari efek putaran uang di masyarak juga lancar,” ujarnya.

Para petani itu berharap kepada pemerintah pusat khususnya pada Presiden Joko Widodo untuk dapat mengkaji ulang kebijakan larangan ekspor CPO dan mencari jalan lain untuk mengatasi kelangkan minyak goreng di tanah air.

Reporter: Rusman

Previous Post

SLB TNCC Banda Aceh Wisuda Enam Penyandang Disabilitas

Next Post

MUI Sesalkan Pembongkaran Tiang Masjid Muhammadiyah di Bireuen

Next Post
MUI Sesalkan Pembongkaran Tiang Masjid Muhammadiyah di Bireuen

MUI Sesalkan Pembongkaran Tiang Masjid Muhammadiyah di Bireuen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Politisi NasDem Soroti Tantangan Pariwisata di Aceh, Usul Strategi Perubahan Citra dan Penguatan SDM

Politisi NasDem Soroti Tantangan Pariwisata di Aceh, Usul Strategi Perubahan Citra dan Penguatan SDM

24/05/2025
Maiyatun: Rumah Singgah Griya Tuan Tapa Menjawab Harapan Masyarakat Aceh Selatan

Maiyatun: Rumah Singgah Griya Tuan Tapa Menjawab Harapan Masyarakat Aceh Selatan

24/05/2025
Mundur dari Pimred SaranNews.Net , Hendra Saputra Dirikan Media ASPIRATIF ID

Mundur dari Pimred SaranNews.Net , Hendra Saputra Dirikan Media ASPIRATIF ID

24/05/2025
Lolos dari Titik Nadir: MAN 3 Aceh Besar Rayakan Akreditasi A dalam Nuansa Haru dan Kolaborasi

Lolos dari Titik Nadir: MAN 3 Aceh Besar Rayakan Akreditasi A dalam Nuansa Haru dan Kolaborasi

24/05/2025
Ohku, Mahasiswa Minta Warek II Unigha ‘Diamputasi’

Ohku, Mahasiswa Minta Warek II Unigha ‘Diamputasi’

24/05/2025

Terpopuler

Geuthe, Sosok Iskandar Pria Kelahiran Bireuen CEO Indonesia Airlines

Owalah, Kemenhub Bilang Indonesia Airlines Milik ‘Putra Aceh’ Gak Jelas

22/05/2025

Nyan, 2,5 Juta Belanja Jasa Notaris Koperasi Merah Putih Pidie

Yayasan Jabal Ghafur Akhirnya Temui Mahasiswa, Apa Saja yang Disepakati?

Ohku, Mahasiswa Minta Warek II Unigha ‘Diamputasi’

Koperasi MP di Aceh Bisa Menyesuaikan dengan Qanun LKS

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com