MEUREUDU – Dedi Saputra, 22 tahun, warga asal Aceh Timur, yang bekerja di Meunasah Raya, Trienggadeng, Pidie Jaya, menjadi korban kebrutalan seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pidie.
Dedi Saputra menjadi korban kebrutalan oknum ASN BPN, Bakhtiar Johan (55) lantaran, ia dihajar secara bertubi-tubi dibagian kepala dan wajah sehingga tersungkur ke tanah, pada Sabtu (21/5) malam di sebuah warung kopi Gampong Meue, Kecamatan Trienggadeng.
Sehingga korban pemukulan oknum ASN pada BPN Pidie tersebut terpaksa harus di rawat di RSUD Pidie Jaya. Paska pemukulan tersebut, Dedi Saputra telah melaporkan kasus pemukulan itu kepada polisi.
Di ranjang perawatan RSUD Pidie Jaya, kepada Awak Media, Senin 23 Mei 2022, Dedi Saputra menceritakan awal mula kronologis pemukulan oleh oknum ASN pada BPN Pidie tersebut. Di mana beberapa hari menjelang bulan puasa kemarin, ia diberhentikan dari tempat ia bekerja oleh Baktiar Johan yang merupakan sebagai pemilik tempat Dedi Saputra bekerja, di Gampong Meu Kecamatan, Trienggadeng.
Paska pemberhentian tersebut, kemudian dia mendirikan usaha sendiri dengan jenis usaha yang sama dengan milik Bakhtiar yaitu usaha kue donat, yang berpatungan dengan orang lain di Gampong Raya, Trienggadeng, Pidie Jaya.
Usaha sendiri tersebut baru dimulainya pada pertengahan bulan puasa. Dan setelah beberapa waktu mulai merintis usahanya secara mandiri itu, sebut Dedi bekas bos nya itu mulai menyindir-nyindirnya di depan umum di warung kopi.
“Setelah saya mulai menggeluti usaha saya sendiri, dia mulai menyindir-nyindir saya dan melakukan pengancaman, tapi tidak pernah saya tanggapi,” sebutnya.
Kemudian ceritanya lagi, beberapa waktu lalu Dedy membuat sebuah video story Whastapp. Dari video stroy whatsapp tersebut lanjut dia, kemudian pelaku oknum ASN BPN tersebut merasa bahwa video itu dibuat untuknya, yang lantas menelpon dia dengan nada mengancam.
“Dia sebelumnya mengancam saya, melalui telfon untuk menunggu dan akan menghajar saya di manapun dia dapat. Bukti rekaman ancaman masih saya simpan,” tuturnya.
Tak berselang lama, pada Sabtu (21/5) malam kemarin, di sebuah warung kopi di Gampong Meue, secara tiba-tiba oknum ASN pada BPN Pidie tersebut datang memukulnya dari belakang di kepala bagian belakang. Kemudian oknum ASN BPN Pidie terus menghajar dibagian wajah dan kepala secara bertubi-tubi.
“Kurang lebih lima kali pukulan ada dia pukul bagian wajah dan kepala saya,” kata Dedi.
Setelah mendapat pukulan tanpa membalas sekalipun itu, ia dibawa ke rumah sakit karena sempat lunglai meskipun tak sempat pingsang. Lalu pada hari Minggu (22/5) ia membuat laporan polisi atas penganiayaan yang dialaminya tersebut.
“Proses ini harus berlanjut sesuai dengan ketentuan hukum. Saya tidak bisa terima atas penganiayaan yang saya alami ini,” tegas Dedi.[ ]