BLANGPIDIE – Seoarang pemimpin tidak boleh berada di zona nyaman, apalagi pemimpin suatu negeri atau daerah. Untuk menjadi seorang pemimpin maka harus bisa keluar dari zona nyaman. Karena zona nyaman membuat orang akan sulit untuk maju dan berkembang.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Aceh Barat Daya, Akmal Ibrahim, SH dihadapan ratusan mahasiswa dalam rangkaian kegiatan memperingati Milad Kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Abdya, di Aula STKIP kompleks pendidikan Padang Meurante Susoh, (02/06/2022).
Dalam Kuliah Umum dengan judul materi Kepemimpinan, Akmal Ibrahim juga mengungkapkan bahwa, ciri-ciri orang yang berada pada zona nyaman ialah orang yang hanya percaya akan pengalaman diri sendiri. Tidak berani berinvestasi, melakukan rutinitas tanpa evaluasi dan suka menyerang atau menyalahkan orang lain.
“Tanpa disadari, zona nyaman tersebut sudah membuat kita sulit untuk maju dan berkembang. Sebab, yang kita kerjakan hanya itu-itu saja tanpa adanya inovasi atau pelajaran baru yang diterima,” ungkap Bupati Akmal.
Didampingi Ketua STKIP Muhammadiyah Abdya Afdhal Jihad, S. Ag M. Pd, Akmal Ibrahim juga mengungkapkan, bahwa seorang pemimpin harus berani melakukan perbedaan dan memastikan perubahan positif terhadap lingkungan. Untuk itu kualitas pemimpin harus didukung kemampuan untuk menjadi role model dalam melakukan perubahan mindset (mental switching), dari kondisi zona nyaman menjadi zona yang kompetitif dan inovasi.
“Secara umum ada 7 resiko kepemimpinan, salahsatu diantaranya ialah dibenci banyak orang. Rugi secara finansial, Kerepotan banyak hal, Emosi tidak stabil, kebingungan dalam management, terjadinya kesalahpahaman dan yang berat itu didominasi oleh anggota. Sebagai pemimpin, kita harus siap menghadapi semua resiko,” tegas Akmal.
Pemimpin harus berani keluar dari zona nyaman, lanjut bupati Akmal. Dengan keluar dari zona nyaman akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih open-minded. Sebab, memiliki pemikiran yang terbuka akan mengeksplorasi pikiran kita untuk menjadi lebih kreatif, tampil beda, menerima pada pengalaman dan cara pandang yang baru.
“Jangan pernah berhenti untuk bergerak. Karena disaat kita bergerak maka Tuhan akan memberikan kita pilihan. Setelah itu kita pilih ingin seperti apa. Apa yang kita pilih itulah yang akan kita peroleh nantinya,” demikian papar Bupati Akmal saat mengakhiri penyampaian materi pada kuliah umum di Kampus STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya.
Reporter: Rusman