Banda Aceh – Sebanyak 31.932 hewan ternak di 17 kabupaten/kota di Aceh terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) dan 165 ekor di antaranya mati. Pemilik ternak diminta aktif melakukan pencegahan.
Hal itu diketahui dari data di situs siagapmk.id seperti dilihat, Selasa (28/6/2022). Selain itu, jumlah hewan ternak di Aceh yang telah sembuh dari PMK sebanyak 18.429 ekor. Ternak dipotong bersyarat sebanyak 32 ekor dan sisa kasus 13.306 ekor.
Hewan ternak yang telah divaksinasi sebanyak 2.400 ekor. Tiga daerah terbanyak kasus PMK yakni Aceh Tamiang, Aceh Utara dan Aceh Besar.
“Kabupaten tertular 17, ternak sakit 31.932 ekor, ternak sembuh 18.429 ekor, ternak dipotong bersyarat 32 ekor, ternak mati 165 ekor,” demikian tertulis dalam situs siagapmk.id.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan untuk meminimalisir penyebaran PMK. Langkah dilakukan di antaranya melakukan penyekatan mobilisasi pengangkut ternak di perbatasan dan vaksinasi.
“Tentunya, berbagai upaya akan terus kita lakukan, mulai dari penyekatan, vaksinasi, hingga sosialisasi. Upaya tersebut sedikit banyaknya dapat mengurangi radius dan jumlah kasus PMK,” kata Winardy dalam keterangan kepada wartawan.
Winardy mengimbau pemilik hewan ternak untuk aktif membantu Polri dan Pemerintah dalam mencegah penyebaran PMK. Peran serta masyarakat dibutuhkan agar virus hewan tersebut bisa segera teratasi.
Menurutnya, Polda Aceh hingga kini telah mendistribusikan 9.230 liter eco encyme yang tersebar di seluruh wilayah yang terinfeksi PMK. Masyarakat yang ingin memperoleh cairan tersebut dapat berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas atau kepolisian terdekat.
“Selain upaya dari kami, peternak atau khususnya yang hewannya terinfeksi PMK harus aktif dalam hal pencegahan,” ujar Winardy.