Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Kampus

Akademisi UIN Ar-Raniry Jadi Panelis Forum Studi Kawasan di Cina

Atjeh Watch by Atjeh Watch
05/07/2023
in Kampus
0
Akademisi UIN Ar-Raniry Jadi Panelis Forum Studi Kawasan di Cina

BANDA ACEH – Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad menjadi panelis dalam forum Studi Kawasan Tsinghua III. Kegiatan yang diselenggarakan Institute for International and Area Studies (IIAS), berlangsung 3-5 Juli 2023 di kampus Tsinghua University, Beijing.

Forum tersebut menghadirkan pembicara dari berbagai negara, mulai dari Asia Tenggara, Asia Selatan, Amerika, Eropa hingga Afrika. Dari Indonesia, hadir empat pembicara yaitu Dr Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, Dr Ahmad Helmy Fuady (BRIN), dan Dr Linda Sunarti bersama Noor Fatia Lastika Sari (Universitas Indonesia). Mereka hadir dalam panel Kajian Asia Tenggara bersama para pembicara dari Laos, Thailand, Cina, dan Jepang.

Dalam Keterangannya, Rabu (5/7/2023), Kamaruzzaman Bustamam mengatakan, ia berkesempatan memberikan orasi tentang “Understanding the Sentiments of Anti-China Among Indonesian Muslims during the Jokowi Era”.

“Beberapa poin dari makalah ini, saya ingin menegaskan bahwa kehadiran investasi dari pemerintah Cina mendapatkan respon yang tensinya cukup kontradiktif dari sebagian kelompok Muslim di Indonesia. Dalam kontek ini, pemerintah Indonesia ingin mengamankan roda perekonomian negara ini atas bantuan pemerintah Cina, tidak mengalami gangguan atau sentimen apapun terhadap orang Cina di Indonesia. Pada intinya, sentimen anti-Cina selama pemerintahan Presiden Jokowi tidak berhasil menghalang laju investasi dari pemerintah Cina di Indonesia,” papar Kamaruzzaman yang akrab disapa Prof KBA.

Lebih lanjut KBA menyebutkan, untuk menghadang laju sentimen anti-Cina, figur Luhut Binsar Panjaitan dan Megawati memainkan peran yang cukup signfikan dalam bidang situasi politik, ekonomi, dan keamanan untuk keberhasilan berbagai program strategis yang dijalankan oleh pemerintah Cina di Indonesia. Salah satunya adalah pembangunan proyeks Kereta Api Cepat yang menghubungkan antara Jakarta dengan Bandung.

Terhadap kehadiran investasi Cina dan Tenaga Kerja dari negara ini, Kamaruzzaman mengatakan, bahwa pemerintah RI menerapkan sistem pendekatan keamanan yang sangat ketat dan terukur secara sistematis. Berbagai isu yang membangkitkan sentimen anti-Cina dapat diredam oleh pemerintah Jokowi secara baik. Demikian pula, tesis “Hantu Komunis” yang menjadi salah satu isu bagi penguatan anti-Cina di Indonesia tidak memberikan hasil yang maksimal secara nasional dan juga tidak berpengaruh pada pemerintah Cina dalam melaksanakan berbagai bentuk kerja sama dengan pemerintah Indonesia.

“Selama acara ini berlangsung, para pembicara sangat fokus pada gagasan-gagasan serius untuk memperkuat kembali Studi Kawasan. Dalam kontek ini, IIAS tampaknya ingin lebih memahami kawasan-kawasan yang menjadi agenda besar kepentingan Cina secara global, melalui berbagai kajian, sebagaimana dilakukan oleh para sarjana dalam forum ini,” sebut KBA.

Sebelumnya kata Kamaruzzaman, kegiatan tersebut dibukan secara resmi oleh Presiden Tsinghua University, Wang Xiqin. Dalam amanatnya ia menyampaikan bahwa forum ini merupakan ajang untuk membangun jaringan para akademisi, peneliti, aparatur pemerintah dari berbagai negara untuk saling berbagai pengetahuan akan pentingnya Studi Kawasan. Dalam kontek ini, Cina dianggap memiliki peran penting untuk membangun persepsi yang sama mengenai beberapa isu penting di peringkat global.

Tsinghua University merupakan kampus nomor wahid di Cina yang memiliki reputasi sebagai World Class University di peringkat global. Karena itu, kehadiran kajian kawasan di IIAS merupakan upaya negara Cina untuk memahami berbagai isu untuk kepentingan negara ini di pentas global, sebagai bagian dari daya saing kampus ini dengan berbagai kampus terbaik di dunia.

“Dalam forum yang ke-3 ini, diangkat tema tentang resiko-resiko yang sedang terjadi di negara-negara berkembang. Selai itu, juga mengangkat isu tentang kebertahanan negara-negara di berbagai pelosok dunia terhadap masalah yang muncul di level lokal, regional, dan internasional. Adapun tema yang cukup penting dibahas oleh para pemakalah adalah tentang ketidakmenentuan yang terjadi di masa yang akan datang, khususnya dalam perubahan iklim yang dirasakan oleh penduduk dunia,” ujar Akademisi UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Untuk itu merespon isu-isu di atas, maka Forum Studi Kawasan Tsinghua ini melibatkan para panelis dari berbagai kampus ternama di dunia, diantaranya Universitas Oxford, Universitas Exeter, Universitas Duke, Shanghai International Studies University, Kyoto University, Universitas Peking, dan kampus-kampus lainnya dari lima benua.

Para pembicara dibagi dalam beberapa kelompok panel, antara lain Kajian Asia Tenggara, Kajian Caribbean dan Amerika Latin, Kajian Asia Selatan, Kajian Eurasia, Kajian Afrika Amerika dan Asia Barat, dan Kajian Lintas Kawasan. []

Previous Post

STAIN Meulaboh Tampung 1025 Mahasiswa Baru Jalur Mandiri dan Berikan Beasiswa Hafizh dan Yatim Piatu

Next Post

Sumut Klaim Lebih Siap Sebagai Tuan Rumah PON 2024 Dibandingkan Aceh

Next Post
Sumut Klaim Lebih Siap Sebagai Tuan Rumah PON 2024 Dibandingkan Aceh

Sumut Klaim Lebih Siap Sebagai Tuan Rumah PON 2024 Dibandingkan Aceh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Sebuah Obituari buat Syamsulrizal: Leaderhip yang Friendly

Sebuah Obituari buat Syamsulrizal: Leaderhip yang Friendly

26/10/2025
BPBK Abdya Jemput Dua Nelayan yang Terombang-ambing Hingga Ke Perairan Aceh Singkil

BPBK Abdya Jemput Dua Nelayan yang Terombang-ambing Hingga Ke Perairan Aceh Singkil

26/10/2025
Tujuh Atlit Tari Binaan Bupati Pidie Akan Berangkat ke Philipina

Tujuh Atlit Tari Binaan Bupati Pidie Akan Berangkat ke Philipina

26/10/2025
Kapal Kayu Muatan Semen Tenggelam, ABK Hilang

Kapal Kayu Muatan Semen Tenggelam, ABK Hilang

26/10/2025
Menteri Israel Buru-buru Tarik Hinaan ke Saudi soal Normalisasi

Menteri Israel Buru-buru Tarik Hinaan ke Saudi soal Normalisasi

26/10/2025

Terpopuler

Syamsulrizal Daftar Calon Rektor USK, Ini Visinya!

Syamsulrizal Daftar Calon Rektor USK, Ini Visinya!

20/10/2025

Satpol PP Bantah Ceraikan Istri Jelang Dilantik Jadi PPPK di Singkil

Nyan, Link Twibbon MTQ Aceh ke-XXXVII 2025

Bupati Kukuhkan Ustadz Taufiqur Rahman Sebagai Kepala TPQ Ulumul Qur’an Aceh Selatan

Omen, Warga Beutong Temukan Giok Raksasa 5000 Ton

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com