Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Lintas Barat Selatan

BARMAS: Bupati Aceh Selatan Minim Literasi, Jangan Beri Angan-Angan Manis

redaksi by redaksi
24/09/2025
in Lintas Barat Selatan
0
BARMAS: Bupati Aceh Selatan Minim Literasi, Jangan Beri Angan-Angan Manis

Tapaktuan — Ketua Barisan Muda Aceh Selatan (Barmas), Muhammad Arhas, melontarkan bantahan keras terhadap pernyataan Bupati H. Mirwan MS yang menyebut dirinya tidak menggunakan “jurus fatality” dalam menggerakkan roda pemerintahan.

Dalam keterangan sebelumnya, Mirwan mengatakan mutasi tetap ada, tetapi membutuhkan waktu dan pertimbangan matang. Ia juga berharap seluruh ASN dan pejabat bekerja sesuai tupoksi, melayani masyarakat dengan baik, sembari membangun koneksi untuk mengupayakan dana pusat.

Menurut Arhas, pernyataan itu justru memperlihatkan lemahnya literasi seorang kepala daerah dalam memilih bahasa publik. “Fatality, secara bahasa berarti akibat yang fatal, berujung pada kematian atau konsekuensi akhir. Dalam istilah populer, seperti dalam permainan Mortal Kombat, fatality adalah jurus pamungkas yang menghabisi lawan secara total. Jika istilah ini dibawa ke ranah birokrasi, mestinya dipahami sebagai tindakan pamungkas, tegas, dan final untuk membersihkan praktik KKN,” tegas Arhas.

Arhas menilai, Bupati Mirwan seharusnya tidak menolak penggunaan istilah tersebut, melainkan mengartikannya dalam kerangka reformasi birokrasi. “Kalau memang ingin bicara jurus fatality, gunakanlah untuk menyingkirkan praktik korupsi, kolusi, nepotisme, pungutan liar, dan isu jual beli jabatan dalam mutasi. Gantikan semua itu dengan sistem meritokrasi, agar pejabat yang dihasilkan benar-benar berintegritas, profesional, dan berkualitas,” ujarnya.

Kritik Barmas juga diarahkan pada pernyataan Mirwan yang berharap ASN bekerja sesuai tupoksi demi melayani masyarakat. Arhas menyebut, kondisi riil birokrasi Aceh Selatan saat ini justru dalam keadaan lesu dan tidak produktif. “Bagaimana mungkin mewujudkan Aceh Selatan maju dan produktif jika mesin birokrasi sendiri mandek? Mutasi yang berlarut tanpa kepastian hanya memperpanjang kelumpuhan birokrasi,” katanya.

Lebih lanjut, Arhas menyoroti klaim Bupati yang tengah membangun koneksi ke pusat untuk mengupayakan dana tambahan berupa dana jemputan. Menurutnya, kondisi Aceh Selatan justru menghadapi masalah serius dalam realisasi anggaran. “Yang perlu dikhawatirkan bukan dana pusat tidak turun, tetapi dana yang ada justru terancam dipangkas atau terkena finalti karena serapan anggaran yang minim. Ini ibarat menunggu hujan turun tapi air di tempayan sudah ditumpahkan,” sindir Arhas.

Barmas menilai masyarakat sudah lelah diberi angan-angan manis berupa janji anggaran jemputan dari pusat. “Hari ini masyarakat bisa membandingkan dengan daerah tetangga. Pemko Subulussalam sudah membuka seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi secara terbuka, Pemkab Abdya sudah melakukan mutasi. Aceh Selatan masih berkutat dengan retorika tanpa arah. Publik bisa menilai siapa yang benar-benar bekerja dan siapa yang sekadar berpidato dan beretorika manis,” ujar Arhas.

Menurutnya, jika Bupati ingin benar-benar serius memimpin, ia harus berhenti menutupi kelemahan dengan diksi-diksi yang salah kaprah.

“Sudah cukup memberi angan-angan. Yang ditunggu rakyat adalah langkah konkret dengan membersihkan birokrasi dari KKN, mempercepat realisasi anggaran, dan membangun tata kelola berbasis meritokrasi. Tanpa itu, jargon ‘Aceh Selatan Maju dan Produktif’ hanya akan menjadi kalimat kosong,” tutup Arhas.

Previous Post

Karhutla Masih Berpotensi Terjadi di Barat Aceh Selama September

Next Post

Polisi Gagalkan Peredaran 1.350 Butir Inex di SPBU Geudong, Dua Pria Ditangkap

Next Post
Polisi Gagalkan Peredaran 1.350 Butir Inex di SPBU Geudong, Dua Pria Ditangkap

Polisi Gagalkan Peredaran 1.350 Butir Inex di SPBU Geudong, Dua Pria Ditangkap

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Polisi Gagalkan Peredaran 1.350 Butir Pil Ekstasi di Aceh Utara

Polisi Gagalkan Peredaran 1.350 Butir Pil Ekstasi di Aceh Utara

24/09/2025
Satu Proposal MAN 3 Aceh Besar Lolos Top 30 Nasional di Ajang OMI Riset 2025

Satu Proposal MAN 3 Aceh Besar Lolos Top 30 Nasional di Ajang OMI Riset 2025

24/09/2025
Wakil Gubernur Aceh Terima Kunjungan Kedubes Selandia Baru

Wakil Gubernur Aceh Terima Kunjungan Kedubes Selandia Baru

24/09/2025
Bupati Al-Farlaky Hadiri Syukuran Penyelesaian Adat Gampong Jeungki

Bupati Al-Farlaky Hadiri Syukuran Penyelesaian Adat Gampong Jeungki

24/09/2025
Tiga Hari Tanpa Air, Warga Desak Bupati Aceh Selatan Copot Direktur PDAM

Tiga Hari Tanpa Air, Warga Desak Bupati Aceh Selatan Copot Direktur PDAM

24/09/2025

Terpopuler

Bupati Aceh Barat Endus 2 Oknum ASN Tak Setor Infak Rp 1,5 M

Ohku, MAN Tijeu Kutip Iuran Rp250 Persiswa Perbulan

23/09/2025

LSM Bina Aneuk Nanggroe Minta Aparat Audit Penggunaan Dana Hibah KONI Pidie

Nyan, KONI Gandeng PSSI Selenggarakan Piala Bupati Pidie

Terkesan Dibiarkan Saja Beko Penambang Emas Ilegal Beroperasi di Ie Mirah, Polda Aceh Diminta Bertindak

BARMAS: Bupati Aceh Selatan Minim Literasi, Jangan Beri Angan-Angan Manis

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com