BANDA ACEH – Selama reses III DPRK Banda Aceh 15-20 September 2025, permintaan masyarakat didominasi oleh kebutuhan untuk peningkatan ekonomi.
Rata-rata kecamatan atau dapil di Banda Aceh meminta agar Pemko Banda Aceh memberikan perhatian terhadap usaha peternakan.
Masyarakat meminta adanya bantuan hewan ternak maupun bibit lele untuk kelompok tani di Banda Aceh.
Selain itu, ada juga aspirasi dari kaum ibu yang meminta bantuan peralatan memasak, alat-alat kue, mesin jahit, hingga peralatan katering guna mendukung mereka membuka usaha di bidang kuliner.
Semua aspirasi warga yang dihimpun dari reses DPRK ini dibacakan oleh Jubir DPRK Banda Aceh, Aulia Rahman, dalam Sidang Paripurna Pelaporan Hasil Reses 3 Masa Persidangan 1 Tahun 2025–2026 pada Rabu, 8 Oktober 2025 di Gedung DPRK setempat.
Dalam laporan yang dibacakan Aulia Rahman tersebut, disebutkan bahwa warga juga meminta Pemko Banda Aceh mengadakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
Misalnya, pelatihan menjahit, pengembangan UMKM, pelatihan foto dan video, termasuk pelatihan membuat kue bagi ibu-ibu.
Para pelaku UMKM yang selama ini menjajakan dagangannya juga meminta adanya bantuan teratak agar lebih mudah berjualan.
Sementara itu, dalam hal pembangunan, warga dari berbagai dapil meminta pembangunan jalan rabat beton di lingkungan pemukiman, pemasangan lampu penerangan jalan, pita kejut, serta cermin di berbagai tikungan.
Aulia Rahman menambahkan, warga juga mengeluhkan bahwa saat musim penghujan banyak jalanan di kawasan mereka yang tergenang.
Karena itu, mereka meminta perbaikan atau pembersihan sendimn di saluran drainase.
“Warga Banda Aceh juga meminta agar Pemko memberikan perhatian penuh terhadap pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin, baik pembangunan baru maupun rehabilitasi,”ujarnya.
Di bidang agama, banyak masukan dari warga mengenai harapan agar pemerintah dapat membantu rehabilitasi tempat ibadah atau balai pengajian, termasuk pembangunan bak penampungan air yang selama ini menjadi kendala bagi fasilitas ibadah tersebut.
Di bidang kesehatan, warga menyampaikan kekhawatiran terhadap maraknya penyakit HIV/AIDS di Banda Aceh. Mereka berharap pemerintah gencar melakukan edukasi dan penanganan terhadap penyakit tersebut.
Aulia Rahman sebagai juru bicara membacakan semua permintaan masyarakat kepada dewan, yang kemudian oleh DPRK disampaikan kepada Pemko Banda Aceh agar ditindaklanjuti melalui OPD terkait.
Aulia Rahman mengatakan, bahwa reses merupakan wadah bagi masyarakat untuk memberikan ide, kritik, tuntutan, dan saran kepada Pemko Banda Aceh yang kemudian ditampung oleh para wakil mereka di lembaga legislatif.
Ia berharap berbagai aspirasi yang masuk dan ditampung oleh anggota DPRK dapat menjadi perhatian serius dan dijadikan bahan rujukan bagi jajaran Pemko Banda Aceh dalam menyusun program.