BANDA ACEH – Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesbangpol Aceh Iqbal Tawakkal, S.STP., M.Eng mengatakan, Aceh yang punya sejarah panjang dengan keberagamannya, menjadi simbol yang mempererat kekhususan Aceh seperti syariat Islam. Untuk itu, perlu ada pengawasan lebih untuk menjaga kekhususan yang dimiliki Aceh.
“Seperti tantangan siber dan radikalisme yang dapat menurunkan kualitas kekhususan Aceh,” kata Iqbal. Tawaqal pada kegiatan Ngopi Aceh Damai bertajuk memperkokoh Nasionalisme di kalngan Pemuda dan Mahasiswa di Aula Kesbangpol Aceh, Selasa (29/1/2025).
Untuk itu–Iqbal mengajak semua kalangan, baik dari akademisi, wartawan, dan seluruh masyarakat Aceh untuk dapat bersama-sama menjaga kekhususan yang dimiliki Aceh.
“Mari berkolaborasi memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, para tokoh-tokoh dan forum-forum kemasyarakatan, jurnalis/ wartawan, ormas/LSM dan generasi muda untuk menjaga perdamaian aceh yang maju, dan bermartabat,” ujarnya.
Katanya, seperti kegiatan “Ngopi Aceh Damai II Tahun 2025” yang digelar merupakan salah satu progam strategis Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Aceh di Bidang Kewaspadaan Nasional dan penanganan konflik dalam rangka memperkuat semangat kebersamaan dan menjaga nilai-nilai perdamaian Aceh paska konflik yang telah terbangun dalam dua dekade ini.
Dijelaskan, Kesbangpol Aceh berkomitmen mendukung berbagai kegiatan yang menumbuhkan semangat kebangsaan, wawasan kebhinnekaan, serta memperkuat ketahanan ideologi, kewaspadan nasional dan sosial masyarakat Aceh.
“Melalui Ngopi Aceh Damai, kita berharap lahir gagasan-gagasan segar dan solusi bersama dalam menjaga kedamaian, keamanan, serta keharmonisan hidup di Aceh,” ujarnya.
Tampil sebagai pembicara pada acara ngopi Aceh Damai akademisi Dr Wiratmadinata, SH., MH, Dr Usman Lamreung, MSi, dan penulis buku Hasan Tiro Haiqal Afifa, S.IP. []









