MEUREUDU – Sepekan paska banjir dan longsor di kabupaten Pidie Jaya, masyarakat Pidie Jaya masih menjerit dikarenakan stok makanan, tidur seadanya dan air bersih masih sulit didapatkan, celakanya belum ada data fix Posko pengungsian masyarakat. Sementara pemerintah kabupaten baru mampu menyajikan data rekapitulasi dampak banjir dan longsor di Pidie jaya.
“Sementara belum ada data resmi, cuma kecamatan Meureudu yang terdata ad 20 posko pengungsian masyarakat, sementara di kecamatan Meurah Dua semua gampong ada poskonya,” ucap Riza Andika Kabag Humas Pemkab Pidie Jaya, Senin 1 Desember 2025.
Dikatakannya, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data posko dari camat di 8 kecamatan yang tertimpa bencana alam.
“Kecamatan Ulim ada 20 posko pengungsian, kecamatan Trienggadeng ada 5 posko. Sementara Bandar Baru, dan Kecamatan Ulim tidak ada posko lagi, kemudian di kecamatan Bandar Dua ada 7 posko pengungsian, itu data dari semua camat yang ditanya langsung,” kata Riza Andika.
Dari semua posko pengungsian korban bencana alam di kabupaten Pidie Jaya tersebut belum dapat dipastikan titik poskonya dikarenakan para pengungsi di siang hari membersihkan rumahnya masing-masing paska banjir bandang yang menimpa hampir seluruh pelosok di kabupaten Pidie Jaya.
Dalam pada itu, kepala BPBD Pidie Jaya tidak merespon saat dimintai keterangan terkait jumlah posko pengungsian, saat ditelpon tidak menjawab dan pesan Whatsap (WA) tidak dibalas hingga berita ini tayang. [Mul]








