SIGLI – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie melaksanakan acara bincang-bincang Pilkada, Jumat malam di Sigli, 23 Agustus 2024.
Ketua KIP Pidie, Ramli Usman mengatakan acara tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada para calon dan tim sukses mereka mengenai proses pendaftaran, persyaratan yang harus dipenuhi, dan tahapan-tahapan penting lainnya dalam Pilkada Pidie.
Selain itu, acara bincang-bincang Pilkada juga menjadi forum untuk berdiskusi mengenai tantangan yang mungkin dihadapi selama proses pendaftaran dan cara-cara mengatasinya.
“Acara ini diadakan dengan tujuan memberikan kejelasan dan panduan yang diperlukan bagi bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie, serta tim sukses mereka, mengenai proses pendaftaran. Ini adalah langkah strategis dari KIP untuk memastikan bahwa semua calon memahami persyaratan, prosedur, dan tenggat waktu yang harus dipenuhi, sehingga mengurangi kemungkinan adanya kesalahan administratif yang dapat mengakibatkan diskualifikasi atau penundaan,” kata Ramli.
KIP Pidie dengan mengadakan acara semacam itu juga menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan. Dengan mengundang berbagai pihak untuk berdiskusi secara terbuka, KIP membantu menciptakan iklim pemilihan yang lebih jujur dan terbuka.
“Ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilihan yang adil dan tidak memihak, maka perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk mengakseskan pilkada 2024, bukan hanya tanggung jawab KIP,” ujar Ramli Usman.
Dijelaskannya, acara tersebut juga berfungsi sebagai sarana edukasi publik, terutama bagi tim sukses dan calon yang mungkin baru dalam dunia politik. Dengan memberikan informasi dan kesempatan untuk bertanya.
“Salah satu tugas KIP membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai aspek teknis Pilkada, yang pada gilirannya dapat mengurangi potensi konflik dan kesalahpahaman di masa depan,” jelas Ramli.
Diharapkan Ramli, dengan adanya diskusi dan persiapan yang matang, KIP Pidie diharapkan dapat mengurangi masalah teknis dan administratif selama masa pendaftaran. Hal ini akan memperlancar tahapan-tahapan Pilkada berikutnya dan memastikan bahwa semua calon dapat berkompetisi secara setara tanpa hambatan birokrasi.
“Diskusi semacam ini juga bisa memotivasi masyarakat untuk lebih terlibat dalam proses Pilkada, terutama jika hasil diskusi tersebut disebarluaskan kepada publik. Ini bisa menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memilih pemimpin yang sesuai dengan aspirasi masyarakat Pidie, yang pada akhirnya dapat meningkatkan partisipasi pemilih,” kata Ramli Usman ketua KIP Pidie.
Pantauan langsung Atjehwatch.com, hadir dalam acara tersebut Ketua dan para komisioner KIP Pidie, dan ketua serta komisioner Panwaslih kabupaten Pidie, Kapolres Pidie, perwakilan Pemkab Pidie dan perwakilan dari seluruh partai politik serta tamu undangan lainnya.[Mul]