Jakarta – Menteri Pariwisata Maldives Ali Waheed menyatakan ada ratusan turis yang terjebak di negaranya akibat pandemi virus corona (Covid-19). Mereka sudah berada di Maldives lebih dari sebulan atau sebelum kasus corona pertama di negara tersebut terdeteksi pada 8 maret lalu.
Mengutip CNN, ada 500 turis mancanegara yang terjebak di Maldives. Sebanyak 100 di antaranya tinggal di bandara.
Pemerintah Maldives sudah mengambil sikap. Mereka menyediakan tempat tinggal sementara bagi para turis yang tak mampu lagi membayar sewa penginapan.
“Kami mempercayai mereka seperti penduduk kami sendiri, mereka adalah orang-orang yang membawa negara ini (dikenal) seperti sekarang,” kata Waheed mengutip CNN, Jumat (1/5).
Dua kasus virus corona yang pertama di Maldives diumumkan pada 8 Maret lalu. Selang 4 hari kemudian, yakni 12 Maret, pemerintah setempat menetapkan keadaan darurat.
Kini, menurut data Kementerian Kesehatan Maldives, ada 468 kasus virus corona. Sebanyak 17 orang telah pulih dan satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Maldives merupakan negara kepulauan di Samudra Hindia yang dikenal dengan resor-resor mewahnya. Namun akibat pandemi virus corona, perbatasan ditutup dan jadwal penerbangan dihentikan.
Pada awal April, New York Times melaporkan kehidupan satu pasangan yang terjebak dalam bulan madu yang tak berujung.
Pasangan itu menghabiskan waktu dengan tidur, melakukan snorkeling dan bersantai di tepi kolam renang. Mereka melakukan itu terus-menerus
“Semua orang berkata mereka ingin terjebak di pulau tropis sampai Anda benar-benar terjebak (di dalamnya). Kedengarannya bagus, karena kamu tahu kamu bisa pergi (ke pulau itu),” kata Olivia de Freitas kepada surat kabar itu.