SIGLI – Rapat Pelno Terbuka Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten Pidie memanas dari hari mulai 1 Maret sampai dengan 4 Maret belum tuntas dilaksanakan.
Pantauan langsung Atjehwatch.com, Selasa malam, (5/3) ruang paripurna mendadak riuh saat PPK kecamatan kembang Tanjong membacakan hasil rekap suara DPRA salah satu Parlok.
Saksi partai politik saling interupsi saling menyahut dengan berbagai argumentasi masing-masing saksi dengan pimpinan sidang yang dipimpin oleh Komisioner KIP Pidie Edi Kurniawan dan Dengan PPK efek dari perbedaan Hasil rekapan D1 yang berbeda ditangan saksi.
Bak seperti cinta segitiga antara KIP, PPK, dan Saksi Parpol terus saling menuding dengan argumentasi masing-masing membuat gaduh dalam rapat tersebut.
KIP kemudian menghentikan sementara Rapat rekap tingkat kabupaten oleh PPK Kembang Tanjong.
Komisioner KIP dan Panwas mengelar pembahasan secara tertulis di salah satu ruang gedung DPRK Pidie.
Beberapa saat kemudian rapat dilanjutkan kembali Pimpinan rapat mengumumkan hasil “Duk Pakat” perubahan perolehan suara badan dari salah satu caleg DPRA Parlok tersebut, namun ditolak mentah-mentah oleh PPK kembang Tanjong.
Aduh argumen pun kembali terjadi antara PPK dan pimpinan rapat Komisioner KIP Pidie terkait perbedaan D hasil.
Kemudian PPK tidak mau melanjutkan pembacaan D hasil lanjutan hingga pimpinan rapat meminta pihak keamanan untuk mengeluarkan PPK kembang Tanjong secara paksa tanpa perlawanan dari PPK kembang Tanjong tersebut.
“Bapak keamanan demi keberlanjutan sidang kita, tolong dikeluarkan,” kata pimpinan sidang.
Dengan sigap pihak keamanan mengeluarkan PPK kembang Tanjong tanpa perlawanan
“KIP Pidie akan kami lapor ke DKPP,” kata khalil PPK Kembang Tanjong.
Pantauan Atjehwatch.com, massa memadati halaman gedung DPRK Pidie sampai jam 12 malam.
Rapat Pelno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten Pidie kembali ditunda dan akan dimulai besok, Rabu 6 Maret 2024 jam 9 pagi.[Mul]









