LHOKSUKON – Calon Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah melakukan perjalanan ke salah satu kawasan pedalaman Aceh Utara yaitu, Matangkuli, Minggu (27/10/2024) petang. Guna melihat kondisi kawasan pedalaman tersebut.
Dalam perjalanan, tiba-tiba rombongan Cagub Busatami dihadang ratusan mass yang sudah berdiri dipinggir jalan. Ternyata mereka ingin menyatakan ikrar dan siap memberi dukungan untuk pasangan calon Gubernur Aceh nomor urut 1.
Cagub Bustami dan rombongan memasuki kawasan pedalaman Aceh Utara itu, dalam perjalanan pulang ke Bireuen, usai menghadiri acara deklarasi relawan di Panton Labu, Kecamatan Jambo Ayee.
Memasuki kawasan Matangkuli sebemarnya terjadi secara tiba-tiba, karena tidak dalam agenda kegiatan Cagub nomor urut 1. Cagub Bustami rindu ingin melihat daerah yang pernah dia diami saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) puluhan tahun lalu.
Setelah melakukan perjalanan sekitar 5 kilometer dan rombongan memasuki kawasan areal persawahan yang menghijau. Karena sebagian areal sawah sudah ditanam dan ada sebagian lagi masih dalam prosea penanaman.
Rombongam tiba persis sekitar Gampong Pasi Timu, langsung dihadang ratusan massa yang sudah berdiri di pinggri jalan. Melihat kondisi ini, mobil yang di tumpangi Cagub Bustami berada dibarisan kedua setelah mobil patwal polisi, langsung berhenti.
Cagub Bustami yang menggunakan baju kemeja putih, langsung turun menyapa massa yang di dampingi Ketua Relawan RKB Aceh Utara, F Rozi dan mantan Komandan Operasi GAM Wilayah Batee Iliek, Tgk Ismuhar alias Mancong serta Wakil Ketua Umum Relawan RKB Pusat, Kautsar.
“Kami disini hanya ingin menyatakan sikap memberi dukungan kepada bapak sebagai Cagub (Bustami) nomor urut satu. Karena kami ingin ada perubahan dan harapan baru bagi kampung kami dan Aceh umumnya,” ungkap salah seorang yang mewakili massa.
Namun bila Bapak Bustami terpilih nanti sebagai Gubernur Aceh tolong perhatikan daerah kami, timpal seorang warga lainnya, karena sebagian Kecamatan Matangkuli beserta delapan kecamatan lainnya di Aceh Utara sudah 4-5 tahun tidak bisa menanam padi, karena ketiada air dan banjir terus melanda setiap musim hujan, kala sedang tanam dan menjelang panen, akibatnya selalu gagal panen.
“Kondisi ini telah membuat masyarakat kami terus terpuruk kehidupannya. Tolong Bapak Bustami cari solusi untuk menyelesaikan persoalan ini, bila bapak nanti terpilih menjadi Gubernur dan kami sudah siap membantu dan mendukung bapak,” janjinya yang disambut yel-yel hidup Bustami, hidup nomor satu.
Menanggapi hal tersebut, Cagub Bustami langsung menyatakan siap untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Saya tahu daerah ini, karena saya pernah mengikuti KKN di daerah ini waktu masih kuliah. Daerah ini juga kampung saya,” katanya.
Kalau kita semua bersatu dan terus bergandengan tangan dalam Pilkada pada 27 Nopember 2024 nanti, lanjutnya, sangat yakin akan mampu menyelesaikam persoalan yamg sedang dihadapi Aceh dimana masyarakatnya banyak yang miskin.
“Kalau kami terpilih menjadi pemimpim Aceh nanti, Insya Allah saya akan menjadi pelayan masyarakat Aceh. Karena pemimpin itu pelayan dan bukan dilayani. Sebagai pelayan maka apa yang dibutuhkan masyarakat yang kita selesaikan dan kita bangun,” katanya.
Semasa menjadi Pj Gubernur Bustami Hamzah terlibat menyelesaikan proses pembangunan Waduk Krueng Keureuto yang diperkirakan akhir tahun ini segera dioperasikan, karena telah rampung dibangun.
Waduk Keureuto akan mampu mengairi areal persawahan seluas 9.421 hektar di Aceh Utara, termasuk Kecamatan Marangkuli. Waduk ini dibangun dengan menelan dana sebesar Rp 2,6 triliun lebih yang bersumber dari APBN.
Selain itu, juga untuk penyediaan air baku 0,5 meter kubik per detik, pembangkit listrik PLTA 6,34 MW, serta untuk pengendalian banjir 30 juta meter kubik (mereduksi banjir kawasan Lhoksukon sekitar 30 persen).