Banda Aceh–Kepala Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas (BSK) pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ade Mulyanah. S.Pd., M.Hum., melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (FKIP USK) pada Rabu (10/07/2025).
Tanda tangan PKS tersebut dilakukan secara daring dari kantor masing-masing. Pihak BRIN duduk berkumpul bersama pada sebuah aula rapat di kantor BRIN Jakarta, sedangkan pihak FKIP USK berkumpul bersama di ruang rapat Wakil Dekan FKIP USK.
Ade Mulyanah mengatakan penandatanganan PKS tersesebut sebagai tindak lanjut dari kerja sama sebelumnya dalam bidang riset jalur rempah antara peneliti BRIN dengan peneliti dari FKIP USK.
“Kita sudah melakukan kolaborasi riset bersama beberapa waktu lalu antara peneliti BRIN di bawah Mas Agung dan Prof. Harun sebagai kolaborator riset dari FKIP USK. Kami berharap kita bisa menciptakan peluang-peluang kerja sama lainnya,” ujar perempuan yang akrab disapa Bu Ade itu.
Ia menjelaskan Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas berada di bawah organisasi riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN. Kata Ade, ke depan kolaborasi ini dapat dikembangkan semisal melalui program Degree by Riset bagi mahasiswa S2 dan S3 USK atau kerja sama riset posdoktral.
Hal yang sama disampaikan Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN, Dr. Herry Jogaswara, M.A. Ia menegaskan tanda tangan PKS tidak semata sebagai pelengkap administrasi di atas kertas, tetapi harus ada kegiatan yang berdampak bagi kedua institusi.
“Kami saat ini sedang merancang riset besar untuk jangka waktu beberapa tahun. Kami sedang mencoba menelusuri jejak Islam di Nusantara sepanjang garis pantai barat Sumatera. Mungkin ini bisa dijadikan salah satu ruang implementasi PKS kita,” ujar Herry.
Hal tersebut disambut baik oleh Dekan FKIP USK, Dr. Drs. Syamsulrizal, M.Kes. Didampingi para Wakil Dekan FKIP, Syamsulrizal menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada BRIN yang mau meggandeng FKIP sebagai kolaborator riset.
“Kami berharap, selain riset, kami bisa mengundang langsung Bu Ade dakn Kawan-kawan ke Aceh. Kita rancang acara bersama seperti FGD atau apalah namanya sehingga pertemuan kita bisa secara tatap muka, tidak lagi melalui zoom,” ujarnya.
Syamsulrizal menambahkan, dalam waktu dekat, FKIP melalui Departemen Pendidikan Sejarah akan melakukan PKS bersama salah satu perguruan tinggi QS200 dari Cina.
“Minggu depan, FKIP USK akan melaksanakan PKS untuk penelitian kolaborasi dengan Tiongkok dalam rangka menelusuri hubungan Aceh dan Cina. Sebagaimana kita tahu, lonceng Cakradonya merupakan salah satu sisa peninggalan kerja sama Cina dan Kerajaan Aceh di masa lalu. Penelitian ini tentu sangat menarik,” Jelas Dekan FKIP.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Departemen Pendidikan Bahasa Indonesia, Herman RN, sempat menyampaikan bahwa dirinya juga terlibat sebagai kolaborator riset bersama peneliti BRIN untuk riset folklor pala di tahun 2025.
“Selain terlibat sebagai kolaborator riset, saya juga menggandeng peneliti BRIN, Dr. Mu’jizah, M.Hum. sebagai kopromotor untuk penelitian disertasi saya. Jadi, saya dan BRIN sudah sangat dekat. Saya juga berteman dengan banyak peneliti BRIN seperti Winci Firdaus, Iskandar, Medri, Suyadi San, dan lain-lain,” ujarnya.
Di akhir kegiatan, masing-masing tim dari BRIN dan FKIP memperlihatkan kertas berisi butir-butir PKS yang sudah ditandatangani di atas matrai.[]









