JANTHO – Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., menjadi orator ilmiah pada puncak perayaan Dies Natalis ke-11 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh pada Jumat, 10 Oktober 2025. Dalam pidatonya, Prof. Suharnomo menegaskan komitmen penuh UNDIP untuk mendampingi dan mendukung proses transformasi ISBI Aceh dari Perguruan Tinggi Satuan Kerja (Satker) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU).
Acara yang mengusung tema “ISBI Aceh menuju BLU, berdampak dalam Seni Budaya” ini menjadi momentum penting bagi ISBI Aceh untuk memperkuat tata kelola yang lebih adaptif, transparan, dan berorientasi pada kinerja. Rombongan dari UNDIP yang turut hadir mendampingi Rektor antara lain Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan UNDIP, Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA., serta Dekan Fakultas Ilmu Budaya UNDIP, Prof. Dr. Alamsyah, S.S., M.Hum., beserta tim.
Tuan rumah, Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan yang diterima, khususnya dari UNDIP. “Kami sangat mengapresiasi pendampingan oleh UNDIP yang juga memperkokoh kolaborasi antar institusi. Transformasi menuju BLU adalah sebuah keniscayaan agar kami bisa lebih lincah, inovatif, dan mandiri dalam mengelola sumber daya. Ini adalah langkah besar untuk memastikan ISBI Aceh dapat terus memberikan dampak positif bagi seni dan budaya, tidak hanya di Aceh tetapi juga di tingkat nasional. Kerjasama ini dapat dikembangkan pada berbagai aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkap Prof. Wildan.
Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, Rektor UNDIP menekankan komitmen penuh UNDIP dalam mendampingi ISBI Aceh pada proses transformasi penting ini. Dengan pengalaman yang dimiliki, UNDIP siap berkolaborasi untuk menyukseskan langkah strategis ini.
“Sebagai sesama institusi pendidikan tinggi negeri, Universitas Diponegoro turut berbangga dan mendukung langkah besar ISBI Aceh dalam proses transformasi dari Perguruan Tinggi Satker menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU),” ujar Prof. “Dengan semangat kolaborasi, kami berharap dapat saling berbagi pengalaman, membangun jejaring, dan bertukar inspirasi agar perguruan tinggi di Indonesia, khususnya ISBI Aceh, semakin siap menjawab tantangan zaman,” tambahnya.
Pendampingan oleh UNDIP telah dirancang secara komprehensif dan sudah berjalan sejak akhir 2023 hingga saat ini. Proses ini mencakup pemetaan, penyusunan peta jalan, hingga perancangan program konkret untuk meningkatkan kualitas tridharma perguruan tinggi dan tata kelola di ISBI Aceh.
UNDIP ditunjuk oleh Kemendiktisaintek mendampingi transformasi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh dari PTN Satker menuju PTN BLU. Pendampingan tata kelola dilaksanakan TA 2024 dan TA 2025 dengan berbagai kegiatan penyusunan Renstra dan Renstra Bisnis serta dokumen pendukungnya. Kegiatan peningkatan meliputi juga penguatan penulisan artikel, pengelolaan jurnal, manajemen risiko dan persiapan pendirian program studi baru di antaranya Prodi S1 Ilmu Sejarah yang telah tersedia SDM dosen dan tendik serta sarana prasarananya.
Orasi Dies ke 11 ISBI Aceh oleh Rektor Universitas Diponegoro, Prof Dr Suharnomo SE MSi di Kampus ISBI Aceh Kota Jantho Kab Aceh Besar menekankan pentingnya peran Perguruan Tinggi yang memberi manfaat dengan menghadirkan solusi nyata problem daerah, seperti yang dilakukan UNDIP dalam bentuk pengolahan air payau menjadi air minum (mesin desalinasi), pengembangan nila dan padi salin, dan penahan rob. ISBI Aceh diharapkan mengembangkan seni, arsitektur yang memberi warna bagi Aceh.
Pendampingan transformasi ISBI Aceh telah mempererat kolaborasi dan wujud nyata kontribusi UNDIP, kata Prof Dr Ir Purwanto DEA Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Undip, sebagai PIC program pendampingan.
Demikian juga penelitian bersama dengan FIB Undip dan ISBI Aceh terkait dengan warisan budaya intangible dan juga pendirian prodi S1 Ilmu Sejarah yang didukung oleh Prof Dr Alamsyah dan Tim.
Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd., menyambut hangat dukungan ini dan mengapresiasi pendampingan yang diberikan oleh Undip. “Pendampingan oleh UNDIP juga memperkokoh kolaborasi antar institusi. Kerjasama ini dapat dikembangkan pada berbagai aspek tri dharma,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor UNDIP menyoroti peran vital ISBI Aceh dalam membangun ekosistem kebudayaan di Tanah Rencong. Menurutnya, di tengah tantangan globalisasi, penguatan ilmu budaya adalah kunci untuk membangun manusia Indonesia yang berkarakter dan memiliki jati diri. ISBI Aceh diharapkan tidak hanya melestarikan warisan tradisi, tetapi juga mampu mengadaptasikannya dengan inovasi global.
“ISBI Aceh diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan ilmu seni dan budaya yang tidak hanya menjaga warisan tradisi, tetapi juga mampu mengadaptasikannya dengan perkembangan zaman. Dengan begitu, ISBI Aceh akan menjadi motor penggerak dalam mempertemukan nilai budaya lokal dengan inovasi global, serta menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan seni di Indonesia,” tegas Prof. Suharnomo.
Kolaborasi antara UNDIP dan ISBI Aceh ini diharapkan dapat membawa kemajuan signifikan bagi kedua institusi dan berkontribusi nyata dalam memperkuat pendidikan tinggi seni dan budaya untuk pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.