IDI – Bupati Aceh Timur, Provinsi Aceh, Iskandar Usmal Al-Farlaky, mendesak agar seluruh dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengantongi Sertifikat Laik Higien dan Sanitasi (SLHS). Ia berencana memanggil seluruh pemilik dapur MBG untuk mempercepat proses sertifikasi tersebut.
“Sisi lain, saya minta dipastikan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak harus benar-benar bagus. Tim SPPG dan SPPI benar-benar bertanggung jawab menyiapkan dan melakukan pemantauan saat makanan dan bahan makanan itu disiapkan,” terangnya saat dihubungi, Senin (13/10/2025).
Menurut politisi Partai Aceh itu, jangan sampai menu yang disiapkan, seperti sayur-mayur, beras, atau ikan, dalam kondisi tidak prima.
“Dampaknya pada kasus makanan basi, atau baunya tidak enak. Sehingga anak-anak tidak mau mengonsumsi,” ujarnya.
Al-Farlaky menegaskan seluruh teknis dapur MBG harus benar-benar bersih, mulai dari proses pencucian, pengolahan makanan, hingga penyajian.
“Pengawas dapur itu harus terbuka. Benar-benar bersih dapurnya, agar standar kualitasnya terjaga,” katanya.
Selain itu, ia meminta BGN mengkoreksi aturan dapur yang menyiapkan lebih dari 3.000 porsi makanan setiap hari.
Menurutnya, beban kerja yang terlalu besar bisa memengaruhi kualitas makanan saat dikirim ke sekolah.
“Apalagi kami ini luas wilayahnya tersebar ke pedalaman. Misalnya untuk wilayah tertentu, ditambah jumlah dapurnya. Jarak antar dapur ke sekolah berpengaruh pada kualitas makanan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Al-Farlaky juga mendorong adanya regulasi yang mengatur keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program MBG.
“Misalnya disusun aturan bagaimana keterlibatan daerah, melibatkan kepala daerah. Karena kepala daerah yang tahu persis masalah masyarakatnya. Perlu aturan dari BGN tentang pelibatan kepala daerah ini,” katanya.
Ia menegaskan dukungannya terhadap program Presiden RI Prabowo Subianto itu dan berharap pelaksanaannya di lapangan semakin tertata.
“SPPG itu tidak berkoordinasi dengan kita di daerah. Selama ini, saya yang proaktif memanggil mereka. Untuk itu, ke depan harus dibenahi. Agar tujuan presiden tercapai, generasi emas dengan gizi yang cukup,” ujarnya.