MEULABOH – Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh menggelar acara Diskusi dan Pemutaran Film Dokumenter produksi mahasiswa KPI semester 6. Kegiatan ini merupakan satu tradisi di prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam setiap tahunnya pada mata kuliah produksi siaran TV dan film.
Pada acara pemutaran tersebut terdapat lima film yang ditayangkan, Melawan Batas, Tak Sedarah, Sampah Kita Berkah Mereka, The Man of Keukarah dan Sulok. Tujuan diadakannya pemutaran film ini adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap karya yang sudah dihasilkan oleh mahasiswa yang nantinya film tersebut menjadi haknya penonton dan menginginkan adanya satu masukkan satu kritik yang membangun dari semua. Dalam acara tersebut hadir dua narasumber, Azhari Meugit sebagai pegiat film dokumenter dan Murthada sebagai penikmat film dokumenter.
Pemutaran kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana biasanya dilakukan berbarengan dengan buka puasa bersama, namun karena berbagai macam kendala dan situasi yang dihadapi saat ini, kegiatan tersebut dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi zoom.
Dari lima film yang sudah ditayangkan, Azhari mengatakan bahwa terdapat kekurangan dari segi konflik dan sisi dramatis dalam film yang diproduksi oleh mahasiswa KPI angkatan 2018 tersebut. Kemudian ia juga menyebutkan beberapa scene-scene yang tidak perlu dimasukkan sehingga terasa sangat mengganggu. Selain itu teknik pendekatan jurnalistik yang dipakai juga membuat sisi dramatis dari film itu kurang.
“Cara membuat film yang bagus adalah adanya ide dasar dan membuat plot sebelum observasi. Sebelum menentukan ide, kita harus terlebih dahulu membuat maping problem kemudian riset kelapangan dan memilih cara bertutur pada film kita karena ada banyak cara bertutur di dalam film,” ujar Azhari dalam diskusi tersebut
Murthada, mengatakan bahwa kelima film tersebut terlalu buru-buru dalam menampilkan subjek. Di dalam film documenter, bukan bagaimana kita menampilkan angle videonya tapi memahami lebih dulu dari sisi wawancara dan siapa yang akan di wawancara.
Dalam sambutannya, Junaidi yang merupakan dosen pengampu mata kuliah produksi siaran TV dan film mengungkapkam bahwa esensi dari kegiatan ini dilakukan bukan hanya sebatas nilai secara akademik tapi yang paling penting adalah bagaimana nilai ini nantinya bisa di pertanggung jawabkan secara sosial kepada masyarakat.
Diskusi tersebut berjalan santai, masukan dan saran yang diberikan oleh pemateri menjadi poin tambahan bagi film mereka. Banyak saran tambahan gambar yang diberikan oleh pemateri guna membuat film produksi KPI Angkatan 2018 tersebut menjadi lebih bagus dan enak ditonton. []