BANDA ACEH – Sekretaris MPI, Munzir, S.Pdi menilai Musyawarah Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (Musda KNPI) Banda Aceh ke XIII tahun 2019 terkesan telah diatur sedemikian rupa sehingga memunculkan calon tunggal dalam Musda.
Munzir mengatakan, OKP-OKP yang seharusnya merupakan peserta Musda, merasa tidak diberikan peluang untuk berkompetisi mengantarkan calon ketua bahkan terkesan dipersulit dalam meraih rekomendasi dari PK KNPI Kota Banda Aceh.
“Ini telah diatur mulai dari pra Musda hingga pelaksanaan Musda, sehingga muncullah calon tunggal,” kata Munzir, Sabtu (12/10/2019)
Terkait ada beberapa calon ketua yang ikut mendaftar, menurut Munzir itu merupakan trik untuk menutupi kesan bahwa PK KNPI tidak dikunci dalam mengeluarkan rekomendasi untuk calon-calon ketua.
“Padahal itu hanya rombongan pengantar calon ketua yang telah disetting tersebut,” katanya.
Munzir menambahkan, dirinya sangat menyayangkan hal yang terjadi pada Musda KNPI Kota Banda Aceh ke XIII saat ini.
“Musda KNPI Kota Banda Aceh telah diatur sedemikian rupa, dan itu tidak boleh dilanjutkan lagi karena telah mencederai nilai-nilai demokrasi,” katanya.
“Jika memang tetap dilanjutkan, maka yang akan terjadi bukanlah Musda, namun langsung pengukuhan pengurus baru dan serah terima dari pengurus lama,” tambahnya.
Menurut Munzir, seharusnya Musda KNPI itu menjadi tempat pencerdasan dan pembelajaran politik yang baik bagi OKP-OKP yang ada di dalam naungan KNPI.
“Sangat disayangkan bahwa KNPI hari ini sudah tidak lagi jadi lembaga tempat bernaung OKP, tapi sudah menjadi tempat mewujudkan kepentingan individu atau kelompok,” katanya.[]