Jakarta – Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi menegaskan dirinya akan menjalin silaturahim dengan berbagai komponen masyarakat dalam upaya mengikis radikalisme. Ia juga menjamin dirinya tak akan serta-merta bertindak represif hanya karena mantan Wakil Panglima TNI berpangkat jenderal bintang empat.
“Tentu saja silaturahmi dan dialog harus dikedepankan, menjadi yang utama. Langkah hukum terhadap pihak-pihak yang tak sejalan dengan Pancasila harus menjadi upaya terakhir,” kata lelaki kelahiran Banda Aceh, 26 Juli 1947 itu kepada Tim Blak-blakan detik.com.
Sejak dilantik, Fachrul menyatakan dirinya bukan Menteri Agama Islam tapi Menteri Agama RI yang mengayomi semua agama di Indonesia. Karena itu, ia berkewajiban untuk menjalin komunikasi dengan semua tokoh dan ormas keagamaan yang ada.
Salah seorang tokoh yang ingin ditemuinya adalah Ustaz Abdul Somad. Ia menilai ustaz asal Riau itu sebagai figur yang baik dan punya misi yang baik. Hanya saja dalam beberapa butir ceramahnya, Fachrul mengaku tak sependapat dengannya. Karena itu ia merasa perlu berdialog dengan sang ustaz.
“Saya melihat wajah ustaz Somad itu wajah orang baik dan punya misi yang baik. Insya Allah kita bisa duduk bersama,” ujarnya.
Pada bagian lain, Fachrul menyinggung soal hubungan pribadinya dengan mantan Panglima Kostrad Letjen (Purn) Prabowo Subianto yang kini menjadi koleganya di kabinet sebagai Menteri Pertahanan. Ia menyebut Prabowo sebagai pribadi yang profesional dan menghormati dirinya sebagai senior di TNI.
“Dia biasa menyapa saya ‘Jenderal Senior’, dan sekarang dia juga mendapat tugas untuk mengatasi isu radikalisme,” ujarnya.
Saat disinggung soal pentolan FPI Rizieq Shihab, Fachrul mengaku punya hubungan baik. Dia mengklaim dirinya termasuk orang yang selalu menghadiri undangan Rizieq saat punya hajatan seperti menikahkan anak. Hanya saja belakangan dia sudah tak lagi berkomunikasi dan bersilaturahmi karena Rizieq bermukim di Arab Saudi.