JANTHO – Sejumlah mantan kombatan di Aceh Besar menyatakan komitmennya soal keberadaan dana Otsus yang dinilai tak perlu lagi diperpanjang usai 2027 nanti.
Komitmen ini disampaikan sejumlah ekskombatan di wilayah Aceh Besar kepada atjehwatch.com, Minggu 7 Desember 2019.
“Kami setuju dengan statemen Bang Azhar Abdurrahman soal Otsus. Tak perlu lagi diperpanjang. Kami mohon dipublikasi keinginan kami ini,” kata salah seorang ekskombatan saat menemui atjehwatch.com di salah satu Warkop di pesisir Aceh Besar, Minggu 7 Desember 2019.
Pria yang akrab disapa Teungku Rayeuk ini turut didampingi sejumlah rekan-rekan kombatan lainnya dari berbagai wilayah di Aceh.
“Selama ini Otsus hanya digunakan untuk kepentingan pejabat. Padahal itu dana diyat akibat konflik panjang antara GAM dengan RI. Kombatan, terutama orang-orang biasa seperti kami, tak dapat apa-apa. Malah dicemoohkan seolah-olah bandit di tengah-tengah masyarakat,” ujar kombatan asal Aceh Timur lainnya.
Yang lebih menyakitkan, kata Teungku Rayeuk lagi, ketika GAM tidak mendapatkan apa-apa, justru masyarakat di desa-desa juga tak mendapatkan apa-apa juga.
“Contoh kasus, rumah dhuafa yang dibatalkan kemarin. Sementara di sisi lain, 100 miliar dibelanjakan untuk penggadaan mobil dinas baru untuk pejabat. Mereka lebih mementingkan mobil baru untuk pejabat ketimbang rumah dhuafa,” kata Teungku Rayeuk.
“Itu baru satu kasus. Belum lagi APBA yang selama ini digunakan untuk pembiayaan pegawai yang lebih tinggi. Alokasi APBA untuk BRA guna relative kecil. Itupun persyaratannya dipersulit. Maka lebih baik Otsus tidak ada lagi. Dengan demikian, pejabat tidak lagi membawa-bawa nama GAM dan korban konflik demi bisa menilep uang negara. Kami meminta GAM tak lagi ikut-ikutan menuntut Otsus diperpanjang,” ujarnya lagi. []