Banda Aceh – Seorang perempuan asal Kota Langsa, Aceh berinisial LVY (26) dicambuk lima kali karena terbukti melakukan khalwat (bercampur laki-laki dan perempuan bukan muhrim) di kamar hotel. Sedangkan pasangan prianya yang merupakan anggota TNI diproses lewat Pengadilan Militer.
Eksekusi cambuk tunggal ini digelar di Taman Sari, Banda Aceh, Selasa (10/12/2019) siang. Prosesi cambuk kali ini berbeda dari biasanya karena tidak menggunakan panggung. Terpidana LVY tampak menangis saat algojo menyabet punggungnya. LVY dicambuk dalam posisi duduk. Eksekusi cambuk terhadap seorang perempuan ini berlangsung selama beberapa menit.
Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH/Polisi Syariah) Hidayat, mengatakan, LVY diputus bersalah melanggar Qanun Jinayat tentang Khalwat oleh Mahkamah Syariah Kota Banda Aceh. Dia diputus delapan kali cambukan.
Namun karena sudah mendekam di penjara selama tiga bulan, hukumannya dikurangi sehingga menjadi lima kali cambukan. Untuk satu kali cambukan dihitung 30 hari penjara.
“Dia melanggar kasus khalwat beberapa bulan lalu di salah satu hotel di Banda Aceh. Kebetulan hari ini putusan yang bersangkutan sudah inkrah dan sudah kita eksekusi,” kata Hidayat.
Menurutnya, dalam kasus tersebut LVY tidak terbukti menggunakan narkoba sehingga dijerat dengan Qanun Jinayat. Kasus ini ditangani TNI/Polri. Sementara sejumlah tersangka lain diproses di Pengadilan Militer.
“Jadi kebetulan yang ini tidak disangkakan narkoba makanya dikenakan qanun jinayat tentang khalwat yaitu berkumpul laki-laki dan perempuan bukan muhrim. Yang lain diproses di Pengadilan Militer karena tersangkut kasus narkoba,” jelas Hidayat.
Seperti diketahui, empat oknum anggota TNI ditangkap personel polisi militer Kodam Iskandar Muda (Pomdam IM) di sebuah hotel bintang lima di Banda Aceh, Aceh. Mereka diduga pesta sabu bersama lima perempuan di dalam dua kamar hotel pada Oktober 2019 lalu.