BANDA ACEH- Sekretaris Komisi 5 DPR Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky, berharap keseriusan pemerintah dalam menghadapi ancaman virus mematikan di kemudian hari. Persiapan yang maksimal dinilai penting dalam menjaga keselamatan masyarakat di Aceh.
Hal ini disampaikan Iskandar Usman saat berkunjung ke DPR Aceh guna mengecek kesiapan RSUZA usai ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan virus Corona di Aceh, bersama seluruh anggota Komisi 5, Selasa 28 Januari 2020.
Kedatangan Iskandar dan anggota Komisi 5 lainnya disambut oleh Direkrtur RSUZA bersama seluruh jajaran.
“Kita butuh keseriusan. Kalau bisa penanganan yang berkelanjutan. Kita tidak tahu virus seperti apa yang muncul. Dulu kita tak pernah berpikir virus Corona muncul usai flu burung, tapi kini ada. Kedepannya, kita tidak tahu virus seperti apa lagi yang muncul. Ini yang menurut kami butuh kesiapan dan perencanaan yang lebih baik,” kata politisi muda Partai Aceh ini.
“Jadi yang kita hadapi bukan kasus per kasus. Bek watee trok kapal baroe pula lada,” ujar Iskandar lagi.
Demikian juga soal keselamatan mahasiswa asal Aceh di Wuhan yang ingin pulang ke tanah air.
Dalam penjelasannya, Iskandar berharap para mahasiswa ini segera dipulangkan guna menghindari terjangkit virus Corona.
Keselamatan mahasiswa Aceh di China dinilai adalah hal utama. Demikian juga soal kekhawatiran masyarakat di Aceh itu sendiri.
“Namun pemerintah Aceh harus memberi penanganan khusus agar masyarakat di sini tak khawatir terjangkit. Demikian juga dengan menjaga psikologi perawat dalam bekerja. Di Wuhan, dalam video yang beredar, para juru rawat sampai tertekan. Ini kemudian berpengaruh pada penanganan pasien.”
“Kita di DPR Aceh siap membantu kebutuhan dari RSUZA. Nanti di pertemuan dengan mitra kerja kedepan, kita harapkan ada perencanaan jangka panjang dalam menghadapi virus virus mematikan yang bisa saja muncul di masa depan,” ujar dewan yang dikenal vocal berbicara ini lagi. []