APA yang tidak kita miliki di Aceh? Ini mungkin pertanyaan yang mendasar bagi semua warga yang tinggal di daerah paling barat di Indonesia ini.
Kita memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Laut yang luas dengan segala isi yang terdapat di dalamnya. Minyak dan hasil bumi lainnya yang tiada habisnya walaupun disedot sejak puluhan tahun lalu tanpa henti.
Namun kemiskinan di Aceh masih tinggi. Posisi kita berada terbawah di Sumatera. Setidaknya ini berdasarkan data BPS terbaru. Tentu ini di luar kewarasan kita.
Apakah kita ‘teumeureuka’ dengan para indatu? Pertanyaan ini sempat terekam di kepala hingga beberapa tahun, hingga akhirnya hadir buku Memori Kolektif Aceh, yang ditulis seorang anak muda Aceh bernama Teuku Muhammad Ichsan, yang ternyata turut mengulas hal tadi.
Buku ini mengupas soal Aceh, mulai dari sejarah, budaya hingga interaksi social ke-Aceh-an di era kontemporer. Ada banyak ulasan dalam buku ini yang menyindir kehidupan masyarakat Aceh di era kontemporer seperti sekarang.
“Ureung Aceh yang bangga dengan sejarahnya sebagai bangsa Teuleubeh ateuh rung donya. Bangga dengan sejarah perang panjang, tapi lupa dengan merawat peninggalan sejarah itu sendiri.”
Namun inilah Aceh. Kita akan berdebat berjam-jam tentang sejarah sambil duduk di warung-warung yang dibangun di atas kuburan indatu. Nisan-nisan mereka dibuang agar lokasi terlihat lapang dan suasana tidak seram.
Sikap teumeureuka lain seperti kebiasaan kita yang bangga dengan perjuangan Teuku Ibrahim Lamnga. Tapi makamnya yang terdapat di Lamnga Montasik justru jadi lokasi ampas kopi di belakang warung.
Kuburan raja-raja di gampong Pande justru jadi lokasi pembuangan kotoran.
Maka membaca beberapa lembar dari buku Memori Kolektif Aceh seperti menerima cemeti yang berulangkali. Buku ini ringan dibaca tapi merajam prilaku kita yang teumeureuka dengan indatu.
Buku terbitan Bandar Publishing ini harus dibaca oleh warga Aceh, agar menerima ‘hukuman’ yang sama atas sikap teumeureuka kita terhadap para indatu. Sikap durhaka kita kepada pejuang negeri ini.
Selamat membaca!