Bogor – Penelitian dari IPB University dan Universitas Indonesia telah menapis beberapa bahan alami yang bisa mencegah dan menjadi kandidat antivirus corona 2019. Ini seperti yang diungkap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, dalam keterangan tertulis yang dibagikan, Kamis 3 April 2020.
“Beberapa komoditi jika dikonsumsi diduga kuat mampu mengatasi COVID-19, seperti bambu biji yang dalamnya berwarna merah muda, kulit jeruk, dan daun kelor,” kata Ari.
Dia memaparkan bahwa hasil penelitian para peneliti Tim IPB-UI itu menyebutkan di dalam buah dan tanaman jambu biji, jeruk, dan kelor terkandung senyawa antara lain, hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin.
Penelitian itu, kata dia, telah melalui beberapa tahapan dan hasil screening terhadap aktivitas ratusan protein dan ribuan senyawa herbal, terkait dengan mekanisme kerja virus. “Dari situ diperoleh beberapa golongan senyawa tersebut, yang berpotensi menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 atau virus corona penyebab COVID-19,” katanya.
Ari Fahrial menambahkan, gabungan peneliti multidisiplin itu juga telah melakukan analisis “big data” dan “machine learning” dari basis data HerbalDB yang dikembangkan oleh Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI.
Menurut dia, pemetaan farmakofor dilakukan terhadap 1.377 senyawa herbal. Metodenya, struktur dan ligan, kemudian dikonfirmasi hasilnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya.
Tim berharap hasil penemuan ini bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona. “Hal ini juga sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI, WHO dan CDC,” kata Ari.
UI dan IPB, kata dia, juga terus mengimbau masyarakat untuk tetap memprioritaskan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat melalui rajin cuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk dan bersin, penggunaan masker bagi yang sakit flu.
“Jika mengalami gejala COVID-19 maka dapat mengisolasi diri di rumah atau datang ke rumah sakit yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan RI,” katanya.