Banda Aceh – Pasca instruksi Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang mencabut secara resmi pemberlakuan jam malam di Provinsi Aceh sejak Sabtu, 4 April 2020, Wali Kota Banda Aceh meminta masyarakat kota mencermati pernyataan tersebut dengan baik.
Pasalnya, kembalinya aktivitas di sepanjang ruas jalan di Aceh, khususnya di Banda Aceh ini disebabkan faktor ekonomi dan bukan karena pandemi corona yang sudah berakhir.
Dalam hal ini Aminullah meminta warga tetap waspada dan tetap melakukan protokol pencegahan penyebaran virus ini, yakni dengan menjaga jarak (physical distancing) dan memakai masker serta membiasakan cuci tangan dengan sabun usai beraktivitas.
“Diminta kepada masyarakat untuk tidak menyambut euforia dengan menyerbu warung kopi dan cafe-cafe apalagi sampai tengah malam, kita harus terus waspada karena pandemi masih berlangsung,” kata Aminullah, Minggu (5/4/2020).
Sampai saat ini, jelasnya, pihak Dinas Kesehatan baik kota maupun provinsi masih giat melakukan pendataan terhadap orang yang baru saja kembali dari luar daerah.
“Menurut data dinas kesehatan, ada penambahan ODP setiap harinya di Banda Aceh. Kita berharap masyarakat berwaswas dan jeli terhadap sekitar, tetap ikuti instruksi pencegahan, jaga jarak dan gunakan masker,” kata Aminullah.
Banda Aceh seperti yang diketahui, melalui Pemerintah Kota (Pemko) terus melakukan upaya dalam memutuskan rantai virus ini. Kurang lebih satu bulan sudah Pemko melakukan sosialisasi dan antisipasi dengan cepat.
“Kami minta masyarakat jangan lengah, walau status jam malam kembali aktif jangan sampai ada yang berkumpul. Kita berharap tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi, mohon bersabar sampai kondisi benar-benar kembali normal,” pinta Aminullah. []