Jakarta- Taliban mengatakan pihaknya bertanggungjawab atas serangan mematikan yang menyasar pangkalan militer Afghanistan pada Kamis (14/5).
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengonfirmasi serangan yang dilakukan oleh pihaknya melalui pesan singkat kepada media.
“Setelah pengumuman ofensif (oleh pejabat Afghanistan) serangan syahid dilakukan terhadap markas militer pemerintahan Kabul,” tulis Mujahid dalam pesan singkatnya seperti mengutip AFP.
Pejabat Afghanistan mengatakan sebuah kendaraan yang membawa bom menargetkan pangkalan militer di kota Gardez, timur Kabul.
Akibat serangan tersebut dilaporkan lima warga sipil tewas dan 19 lainnya luka-luka, termasuk lima diantaranya personel tentara.
Direktur kesehatan Provinsi Welayat, Khan Ahmadzai mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam serangan tersebut. Di sisi lain, Taliban membantah serangan yang dilancarkannya telah menewaskan warga sipil.
Serangan yang terjadi di markas militer Afghanistan hanya berselang dua hari setelah serangan mematikan yang menyasar sebuah rumah sakit di Kabul. Dalam serangan tersebut dilaporkan 24 orang tewas, termasuk bayi dan perawat rumah sakit.
Setelah serangan di rumah sakit, terjadi aksi bom bunuh diri di sebuah pemakaman di Provinsi timur Nangarhar yang menewaskan 32 pelayat.
Namun pihak Taliban membantah dua serangan yang terjadi pada Selasa (12/5) lalu. Kendati demikian, Taliban tetap memperingatkan Kabul untuk siap menghadapi setiap serangan yang sewaktu-waktu dilancarkan untuk mengecoh pemerintah.
Serangan beruntun yang terjadi dalam hitungan hari mendorong Presiden Ashraf Ghani untuk berpikir ulang rencana pembicaraan damai dengan Taliban yang baru-baru ini tengah digaungkan oleh Amerika Serikat.