KETIKA menyebut Universitas Abulyatama, pasti tak lepas bayangan semua dengan salah seorang tokoh yang begitu sudah terkenal dan peduli dengan anak yatim.
Sosok itu adalah tokoh Aceh yang kelahiran Aceh Besar yaitu Dr.(HDC) Rusli Bintang. Beliau lahir pada Jumat, 28 April 1950 di Gampong Lam Asan, berkulit putih bersih.
Rusli Bintang adalah putra pertama Bintang Amin yang berprofesi sebagai mantri kesehatan yang beristrikan Halimah, seorang ibu rumah tangga.
Beliau juga punya lima saudara, yaitu Darmawan Bintang, Marzuki Bintang, Fatimahsyam Bintang, Musa Bintang, Ismail Bintang, dan Zulkarnaini Bintang.
Tentu bila terbanyang dengan beliau, pasti akan ingat kampus Universitas Abulyatama, dan anak yatim. Kiprah beliau di dunia pendidikan pastinya tidak lagi asing, di Aceh maupun tingkat Nasional. Selain punya kampus Universitas Abulyatama.
Beliau juga mengembangkan sayapnya di tingkat nasional dengan menambah beberapa kampus yaitu Kampus Universitas Malahayati, Universitas Batam, dan Institut Kesehatan Jakarta. Peran beliau begitu besar pada dunia pendidikan dalam membantu pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa.
Dalam kegiatan sosial beliau tidak lepas dengan anak yatim. Beliau terus menyatuni anak yatim dan ini memang sebagai dasar cita-cita beliau dari awal saat merangkak dalam mengembang usahanya, beliau tak putus dengan anak yatim. Tiap bulan beliau memberikan satunan anak yatim dalam bentuk sembako dengan dibantu oleh para dosen untuk menyalurkan batuan tersebut ke gampong-gampong baik yang berdekatan dengan kampus atau wilayah lain. Ini terus dilakukan dan juga bagian dari moto beliau “ Abulyatama yaitu ayah anak yatim).
Baliau sangat peduli dengan anak yatim karena beliau pernah merasakan pahit dan gentir saat menjadi anak yatim. Saat adik beliau meninggal gara-gara uang 1000 rupiah dan beliau tidak dapat memberinya. Saat adik beliau, mau ujian semester di Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus membayar uang ujian. Adik nya sudah belajar dengan sungguh-sungguh. Tetapi adiknya tidak bisa ikut ujian karena tidak bisa bayar uang ujian. Beliaupun mencarikan uang. Akhirnya beliau dapatkan uang dan beliau berikan pada adiknya untuk membayar uang ujian. Tetapi Allah berkendak lain, malam itu adiknya sakit dan mencret-mencret. Beliau mengendong adiknya ke rumah sakit. Punggung beliau belepotan kotoran adiknya. Sampai di rumah sakit. Adik beliau sudah lemas sekali. Akhirnya adiknya meninggal. Beliau sangat sedih sekali. Karena kata dokter adiknya sakit karena stress. Sangat sedih dan panik tidak bisa ikut ujian.
Rusli Bintang sejak muda, sudah membiasakan diri bersedekah untuk anak-anak yatim. Ketika Allah telah memberi rizki dengan mengubah kehidupannya dari seorang buruh menjadi pengusaha, terus menggelontorkan sebagian hartanya untuk para yatim piatu.
Pekerja Keras
Dalam perjalanan hidup beliau, berkomitmen membantu anak-anak yatim untuk mendapatkan pendidikan formal dan informal yang layak dengan secara gratis, terus dilakukan. Sejak beliau sebagai kontraktor sebagai modal awal, Rusli Bintang sukses dan beralih menjadi pengusaha bidang pendidikan. Beliau mendirikan Universitas Abulyatama, dengan fasilitas lengkap dan kampus yang luas di Lampoh Keudee, Aceh Besar. Tak begitu lama, Universitas Abulyatama langsung menjadi PTS terkenal di Aceh. Dengan Universitas Abulyatama nama Rusli Bintang-pun dikenal seantero Aceh. Pada tahun 1998, Rusli Bintang menerima gelar Doktor Honoris Causa (Hc) dari Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat.
Selanjutnya dalam memperkuat usaha dan dukungan pemerintah agar berjalan denagan mulus, beliau bersama – sama dengan temannya mendirikan Partai Politik pada tahun 1999. Beliau anggap bahwa dalam berbagai usaha apapun dukungan politik sangatlah penting, sehingga Rusli Bintang mendirikan Partai Politik yaitu Partai Abulyatama. Pernah dapat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Aceh. Namun, partai itu meredup seiring kesibukan Rusli Bintang yang terus mengembangkan sayap usahanya ke berbagai penjuru Tanah Air.
Rusli Bintang terus berkarya dan bersemangat dengan luar biasa, beliau terus berkeinginan mengembangkan bisnis pendidikan. Diantaranya beliau berkeinginan mengembangkan sayap bisnis pendidikan ke daerah Banten, Jambi dan Kalimantan, membangun Universitas terkemuka di daerah tersebut. Patut kita berbangga pada beliau sebagai salah seorang putra terbaik Aceh yang mampu berkiprah di tinggkat nasional dalam pengembangan pendidikan diluar Aceh. Beliau mempunyai seni yang unik dalam pengembangan kampus, sehingga kampus menjadi daya tarik sendiri seperti membangun fasilitas olahraga yang standard dan memadai.
Bercita-cita Membangun Aceh Besar
Selain pengembangan bisnis pendidikan, beliau juga mengembangkan bisnis bidang kesehatan, ada dua rumah sakit yang sudah dibangun oleh beliau, pertama adalah rumah sakit Bintang Amin di Lampung, satu lagi Rumah sakit Pertamedika Rosmiati yang beraloksi di Kota Banda Aceh. Rumah sakit ini adalah kerjasama dengan Pertamina.
Begitu juga dalam pengembangan pendidikan Islam khususnya di Aceh Besar dan Banda Aceh, Rusli Bintang sudah banyak membantu membangun pasantren-pasantren terpadu, salah satunya adalah Babun Najah Ulee Kareng. Kiprah beliau dalam pengembangan pendidikan Islam tidak hanya berhenti pada bantuan pasantren, namun juga membantu masjid-masjid baik yang ada dalam wilayah Aceh atau luar Aceh. Terutama sekali, Rusli Bintang bantu pasantren-pasantren yang mengasuh Anak Yatim menjadi periotas.
Selain bantuan-bantuan tersebut Rusli Bintang juga berkeinginan membantu pemerintah Kabupaten Aceh Besar, dan Rusli Bintang mendukung pemerintah Mawardi Ali – Waled. Beliau sudah tawarkan program peternakan kepada pemerintah Aceh Besar yaitu bantuan 6000 ekor sapi. Tapi hingga kini program tersebut belum berjalan. Padahal menurut Rusli Bintang, jika berhasil, membantu mensejahterakan rakyat miskin di Aceh Besar. Namun program yang di cita-citakan ini belum kunjung terealisasi.
Rusli Bintang sebenarnya berharap banyak pada pemerintahan Kabupaten Aceh Besar, dibawah pemerintahan Mawardi Ali – Waled, namun harapan tersebut menjadi sirna ketika dua orang penting di Kabupaten Aceh Besar berkonflik, tidak lagi searah dan sejalan, dalam menjalankan roda pemerintahan.
Akibatnya berbagai kebijakan dan harapan masayrakat termasuk Rusli Bintang sirna dan kecewa. Karena apa yang pernah dijanjikan membangun Aceh Besar lebih baik tidak berjalan sesuai dengan yang dicita-citakan, akibat konflik kedua pentinggi Aceh Besar tersebut.
Inilah sosok Rusli Bintang, yang sudah banyak berbuatdan berkiprah pada dunia pendidikan, baik pengembangan pendidikan umum, maupun pengembangan pendidikan Islam. Rusli Bintang pekerja keras, banting tulang sejak di tinggalkan orantuanya, yang berjuang sampai pada akhirnya menjadi orang yang sangat sukses.
Satu hal lagi yang menjadi pembelajaran buat kita semua adalah tidak melupakan anak yatim dan membantu orang lain yang membutuhkan. Rusli Bintang salah satu tokoh pendidikan Aceh yang patut diberikan penghargaaan dan bintang jasa oleh pemerintah Aceh. []