LHOKSEUMAWE – Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bekerja sama dengan Lingkaran Kerabat Antropologi Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan Pelatihan Dasar Organisasi (PDO).
Adapun kegiatan tersebut mengangkat tema tentang Kepemimpinan dan Organisasi Transformatif yang dilaksanakan sehari penuh dengan metode daring (dalam Jaringan). Adaptasi dalam metode daring dalam pelaksanaan pelatihan merupakan hal baru yang dilakukan oleh Prodi Antropologi dan LingKA dalam merespons pandemik covid-19 yang belum mereda sampai saat ini.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Subhani S.Sos., M.Si.
Dalam sambutannya, Subhani mengatakan bahwa organisasi mahasiswa tingkat prodi harus menjadi pionir dalam pengembangan kompetensi tambahan bagi mahasiswa demi melengkapi pengetahuan praktikal dan teoretikal yang didapatkan di kelas. Sehingga organisasi mahasiswa menjadi mitra bagi Program Studi dalam mencapai visi-misi organisasi.
Selain itu, Subhani juga mengingatkan bahwa saat ini semakin banyak kegiatan mahasiswa maka hal tersebut menandakan bahwa lingkungan akademis mahasiswa menjadi semakin baik dan itu akan membantu proses pemeringkatan kegiatan mahasiswa di tingkat nasional.
Kemudian, Ka. Prodi Antropologi, Abdullah AKhyar Nasution, S.Sos., M.Si. juga mengingatkan bahwa PDO menjadi dasar bagi keberlansungan organisasi. Karena dengan adanya pelatihan dasar organisasi bagi mahasiswa, maka proses pengkaderan mahasiswa terus berjalan untuk menjadi pionir dalam LingKA (lingkaran Kerabat) Antropologi.
Keberadaan LingKA diharapkan ke depan menjadi semakin signifikan dalam pengembangan kelompok-kelompok diskusi serta komunitas-komunitas kecil yang bertujuan untuk pengembangan sofa-skill demi menjawab tantangan perubahan masyarakat industri yang berkembang sangat signifikan.
Pelaksanaan kegiatan tersebut menghadirkan 3 pemateri yaitu Dr. Farid Aulia S.Sos.M.Si., yang merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Medan yang juga Direktur Lateral. Dr. Farid membawakan materi utama tentang arah baru organisasi mahasiswa dalam rangka penyesuaian kurikulum merdeka dengan kegiatan dan pemanfaatan wadah organisasi mahasiswa dalam rangka pengembangan kompetensi menuju organisasi unggul. Selain Dr. Farid Aulia, ada Hidayat, S.E., M.Si. yang merupakan Mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Aceh yang memberikan materi tentang kepemimpinan, manajemen dan organisasi. Dalam paparannya, Hidayat, SE.M.Si. menitik beratkan tentang bagaimana kepemimpinan ini membawa kemashlahatan bagi pengembangan diri dan organisasi. Terakhir, Muchlis, M.Sos. yang memberikan materi tentang komunikasi intra organisasi yang menjadi ruh bagi roda organisasi agar terus berjalan melaksanakan program-program kerja yang telah direncanakan dan agar mahasiswa mampu mengelola dinamika dalam organisasi.
Kegiatan Pelatihan dasar organisasi ini merupakan salah satu kegiatan dari dua kegiatan yang diinisiasi oleh Ade Ikhsan Kamil yang juga merupakan fasilitator pada kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini merupakan proses aktualisasi dalam penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Penerepan nilai ANEKA sebagai nilai dasar ASN merupakan perwujudan dari pelayanan publik yang harus dilakukan yang akan berdampak pada visi-misi organisasi Prodi antropologi Unimal serta kompetensi umum mahasiswa Antropologi yaitu memiliki jiwa kepemimpinan dan membentuk pribadi pengabdi serta berkomitmen terhadap mutu.
Di akhir, Ade Ikhsan Kamil menguatkan bahwa, secara umum kegiatan ini ingin mencapai profil mahasiswa yang memiliki wawasan, cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan demi membantu tercapainya profil lulusan yang mampu bersaing di tingkat global dengan tetap menerapkan kecerdasan kolektif bangsa.
Kegiatan yang dilaksanakan sehari penuh dari jam 09.00-17.00 wib tersebut berlangsung dengan khidmat walau banyak kendala berarti karena diadakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting.
“Namun dengan berbagai hambatan, puluhan peserta tetap bersemangat dan merasakan banyak manfaat dari proses pelatihan tersebut,” kata Ade Ikhsan Kamil. []