BLANGPIDIE – Terkait merebaknya isu pemberitaan yang menyatakan sejumlah tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSDTP) Aceh Barat Daya pingsan setelah disuntik vaksin Sinovac.
Direktur RSUDTP Abdya, dr. Ismail Muhammad saat diwawancarai oleh awak media membantah jika ada tenaga kesehatan yang pingsan seusai dilakukan vaksinasi.
“Tidak ada nakes yang pingsang setelah disuntik vaksin, hanya saja ada nakes ketakutan sehingga pusing dan mual-mual bahkan sampai ada yang muntah,” katanya.
Ismuha, nama panggilan keren Direktur RSUDTP itu mengakui jika ada nakes sebanyak dua orang yang dirawat di ruang IGD usai divaksin untuk mendapatkan perawatan medis.
“Dirawat di IGD bukan karena pingsan tapi karena mual dan muntah yang berlebihan, untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan maka kita rawat. Setelah mendapatkan perawatan medis beberapa menit kemudian, kedua tenaga kesehatan itu kembali normal seperti biasanya,” ungkap dr. Ismuha.
Sementara itu, Hendry Maneco, Amd. Kep yang ditugaskan sebagai Vaksinator mengklarifikasi terkait beredarnya isu yang telah menyebar luas tengah dimasyarakat bahwa ada sejumlah Nakes di Rumah Sakit Umum tersebut.
“Tidak benar, tidak ada Nakes di RSUTP yang pingsan setelah disuntik vaksin. Jika ada yang sampaikan isu Nakes pingsan setelah disuntik, itu adalah fitnah,” ungkap Hendry saat diwawancarai di Aula dr. Syahminan RSUTP Abdya.
Sejumlah Nakes hanya mengalami gejala muntah dan pusing. Hal itu disebabkan karena yang bersangkutan diketahui belum makan, serta melakukan penyuntikan setelah seusai piket tanpa istirahat.
“Penyebabnya karena tidak makan pagi. Nakes yang telah menerima suntikan vaksin hanya mual dan pusing saja, bukan pingsan seperti informasi yang beredar,” ucap Hendry.
Selain karena tidak sarapan dan makan, mual dan muntah yang dialami sejumlah nakes juga diakibatkan karena sejumlah penerima vaksin merasa ketakutan. Sehingga menimbulkan rasa cemas. Padahal, menurutnya, vaksin produk Sinovac tersebut telah dinyatakan aman dan halal.
“Vaksin ini sudah dinyatakan aman dan halal. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak mau divaksin. Kami menghimbau kepada masyarakat dan Nakes agar jangan takut untuk divaksin, dan jangan gampang percaya isu-isu yang bisa menyesatkan,” pungkas Hendry.
Repoter: Rusman