Jakarta – Peru pada hari Senin (31/5) mencatat lebih dari dua kali lipat jumlah kematian virus Corona, sehingga saat ini menjadi negara dengan kematian per kapita Covid-19 tertinggi di dunia.
Pemerintah mengatakan telah menaikkan jumlah itu dari 69.342 menjadi 180.764 atas saran panel ahli kesehatan, yang menemukan adanya kekurangan dalam pencatatan.
Dengan penyesuaian tersebut, Peru sekarang memiliki kematian akibat virus Corona per kapita tertinggi di dunia, dengan 5.484 kematian per juta penduduk, menurut hitungan AFP.
Negara berpenduduk sekitar 33 juta orang itu sebelumnya menempati peringkat ke-13 di dunia dengan 2.103 kematian per juta penduduk, menurut data AFP.
Hungaria berada di tempat kedua dengan 3.077 kematian per juta penduduk.
Peru telah mencatat lebih dari 1,9 juta infeksi hingga saat ini, dan dalam beberapa bulan terakhir mengalami kekurangan oksigen akut untuk merawat pasien virus Corona.
Perdana Menteri Violeta Bermudez mengatakan jumlah korban itu disesuaikan atas saran dari panel yang menyarankan untuk memodifikasi kriteria pencatatan Peru.
Perubahan metodologi
Panel tersebut mengatakan dalam sebuah laporan, metodologi yang sebelumnya dilakukan “kurang mewakili atas jumlah kematian karena Covid-19.”
Kriteria diperluas di luar orang yang dites positif virus untuk memasukkan kasus “kemungkinan” dengan “hubungan epidemiologis dengan kasus yang dikonfirmasi.”
Kriteria baru saat ini juga akan mencakup orang-orang yang diduga terinfeksi virus yang menunjukkan “gambaran klinis yang sesuai dengan penyakit tersebut.”
Panel tersebut, yang diadakan pada bulan April, terdiri dari para ahli dari badan kesehatan publik dan swasta di Peru dan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Berkat kerja tim ini, kami akan memiliki angka, dan angka yang lebih lengkap akan sangat berguna untuk memantau pandemi dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapinya,” kata Bermudez.
Peru memulai kampanye vaksinasi pada tanggal 9 Februari, tetapi telah berjalan lambat dan sejauh ini telah mencapai lima persen dari populasi orang dewasa dengan setidaknya satu suntikan.
Bangsa Andes telah berjuang melawan gelombang pandemi kedua sejak Desember, dengan rekor hampir 13 ribu infeksi pada 1 April.
Ada hampir 12 ribu pasien Covid-19 di rumah sakit, tetapi petugas kesehatan hanya bisa bernapas sedikit sejak puncak pandemi yang menyebabkan 15.547 tempat tidur yang terisi pada 20 April.
Penyesuaian jumlah korban tewas terjadi enam hari sebelum pemilihan presiden hari Minggu (6/6), antara kandidat sayap kanan Keiko Fujimori dan sayap kiri Pedro Castillo, keduanya telah berjanji untuk mempercepat kampanye imunisasi Peru.