Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Internasional Teknologi

Jangan Asal Klik di Internet, Ini Dampaknya!

Admin1 by Admin1
03/06/2021
in Teknologi
0

Langsa – Head IT Infrastructure at Banking Industry, Mustiantono, mengatakan informasi digital adalah informasi yang dikelola dengan format digital sehingga dapat dikelola melalui internet atau teknologi setara. Misalnya, berita-berita surat kabar yang bisa diakses melalui berbagai jenis layanan web page seperti marketplace, aplikasi mobile, e-book, dan lain-lain. Bentuknya pun bisa berupa file, teks penuh, video, audio, atau gambar. Hal itu disampaikan Mustiantono dalam topiknya bertajuk Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital dalam webinar Literasi Digital bertema Jangan Asal Klik di Internet yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Langsa, Rabu (2/5/2021).

Selain Mustianto, webinar ini juga menghadirkan tiga narasumber lain, yaitu dosen Politeknik Negeri Lampung, Septiansyah Dwi Putra, pendiri Azzawiy.id sekaligus reviewer dan editor jurnal, Amiruddin Yahya Azzawiy, dan Ketua Umum PP Kopazka IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Muhammad Mundzir Yunus.

“Sedangkan identitas digital adalah instrumen untuk mengidentifikasi seseorang di dunia digital, biasanya digunakan sebagai alat untuk masuk dalam media sosial. Identitas ini berupa email atau nomor ponsel sebagai syarat mendaftar ke suatu layanan online, dibutuhkan saat pertama kali kita melakukan registrasi,” katanya.

Seiring dengan semakin seringnya seseorang mengakses internet, maka jejak digitalnya akan semakin banyak. Jejak ini bisa positif atau negatif tergantung jenis informasi yang diakses penggunanya.

Senada dengan itu, Septiansyah Dwi Putra melalui topik Manfaat Teknologi Informasi: Aman VS Nyaman menyampaikan bahwa menjaga identitas pribadi di internet sangat penting seperti tidak mudah mengumbar nilai, hasil skor, pencapaian, atau catatan kedisiplinan tertentu. Saat ini kata dia, ada miliarkan e-mail palsu yang beredar yang bisa menyasar siapa pun sebagai korban kejahatan atau pelanggaran privasi. Salah satu cara untuk mengantisipasinya ialah dengan mengamankan berbagai akun di internet dengan password yang sulit dan tak mudah ditebak seperti tanggal lahir.

“Berkomitmenlah untuk menjaga akun Anda, jangan tergiur denga WiFi gratis, karena tidak menutup kemungkinan data Anda bisa diambil oleh orang yang tidak berwenang, rajin-rajinlah back-up data yang ada di perangkat. Jangan mendistribusikan data kita karena memungkinkan untuk tersebar, termasuk menyebarkan informasi hoaks,” katanya.

Sementara Amiruddin Yahya Azzawiy melalui topik Jangan Asal Klik di Internet menjelaskan bahwa di era sekarang tidak mungkin menghindari internet karena banyak perubahan positif dan menghubungkan antarindividu. Namun, ia mewanti-wanti pentingnya berhati-hati dalam mengakses internet seperti di media sosial dengan menjaga password, jangan asal klik tautan-tautan yang tersebar, dan hati-hati pada fasilitas WiFi gratis, serta menghindari email palsu.

“Kebiasaan pengguna internet yang sering aktif dan mencoba layanan yang ada di internet, seperti contoh e-commerce yang merupakan perdagangan yang luar biasa seperti marketplace Tokopedia, Lazada, Shopee, dan sebagainya. Maka dari itu kita harus bijak dan baik dalam menggunakan internet,” katanya.

Terakhir, Muhammad Mundzir Yunus lewat topik Memahami Batasan dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital jangan asal-asalan dalam bertindak di dunia maya. Penting sekali memastikan kebenaran informasi yang diakses agar tidak mendatangkan masalah. Dalam berinternet, seseorang harus memiliki kecerdasan dalan memilah dan memilah informasi.

“Jika kita membagikan informasi yang salah itu akan menjadi dosa jariah dan itu bisa saja terjadi melalui penggunaan internet. Tak kalah penting juga menjaga kerahasiaan informasi pribadi kita karena kalau kita sebarkan rentan dicuri oleh para hacker.”

Selain itu, komunikasi yang tidak santun di internet juga bisa menjadi biang konflik. Karena itu ia mengingatkan agar tidak sembarang memosting sesuatu dan jangan berlebihan. Dan yang paling penting jangan sampai diperbudak internet.

Pemerintah RI melalui Kominfo sedang memasifkan kampanye Indonesia makin cakap digital. Salah satu upaya tersebut ialah dengan membuat webinar literasi digital secara berkala sebagai wujud betapa pentingnya literasi digital bagi masyarakat. Berdasarkan survei Indeks Literasi Digital nasional 2020 di 34 provinsi di Indonesia, menunjukkan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level sedang. Artinya, Indonesia memiliki PR untuk meningkatkan kecakapan masyarakatnya secara merata. Salah satu yang dinilai urgent untuk didorong peningkatannya adalah kemampuan berpikir kritis tentang media dan data.

Seminar yang diikuti seratusan lebih peserta ini mendapat respons positif dari peserta dan memantik sejumlah pertanyaan. Salah satunya Putri Wahyuni yang mengakui jika salah satu efek positif dari dunia digital adalah banyaknya seminar online secara gratis. Namun, ia sendiri ada kalanya kebingunan menentukan apakah seminar-seminar itu resmi.

Menanggapi hal ini, Mustiantono menjelaskan, trik yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seminar itu resmi atau tidak dengan melihat siapa penyelenggaranya, siapa pembicaranya, apa temanya, dan konten yang disajikan positif atau tidak.

Di akhir acara, key opinion leader, Putri Rahmatika, memberikan testimoninya sebagai individu yang aktif di media sosial Instagram. Menurutnya sangat penting menahan diri dari informasi yang tidak valid. Sebagai contoh kata dia, sering sekali ada link yang beredar seolah-olah dari pemerintah, padahal disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Bagi peserta yang masih penasaran dengan berbagai seluk-beluk dunia digital, bisa tetap mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Kominfo dengan topik yang berbeda.[]

Previous Post

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Membuat Konten di Internet

Next Post

Mualem dan KPA Takziah ke Rumah Duka Abati Babah Buloh

Next Post

Mualem dan KPA Takziah ke Rumah Duka Abati Babah Buloh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Konsep Otomatis

Satpol PP dan WH Aceh Amankan 11 Wanita Berpakaian Ketat

19/05/2025
Harimau Dilaporkan Berkeliaran di Ladang Warga Aceh Timur

Wanita Terbawa Arus Irigasi di Aceh Besar Meninggal Dunia

19/05/2025
Konsep Otomatis

PA Bagi Benih Padi Trisakti dan Terapkan Teknologi Google P2000Z di Tangse

19/05/2025
Konsep Otomatis

Pelajar Banda Aceh Siapkan Inovasi Lingkungan ke Ajang MYIE Malaysia

19/05/2025
Konsep Otomatis

Tenaga TPP-Kemendesa PDT Aceh Kini Terdaftar Jaminan Hari Tua

19/05/2025

Terpopuler

Nyan, Bupati Sarjani Launching Baju Khas Pidie

Nyan, Bupati Sarjani Launching Baju Khas Pidie

15/05/2025

Lepas Jemaah Haji Aceh, Mualem: Bek Teu ‘Ngak-ngak’ di Sideh

Remaja Masjid Agung Baitul Ghafur Sambut Baik Agenda MTQ di Rangkaian Kegiatan HUT Abdya

Awas, Studi Temukan Minum Kopi Sebanyak Ini Bisa Bikin Ginjal Rusak

SUAQ FC Berhasil Masuk ke Babak Grand Final Setelah Kalahkan BLANGPIDIE FC di Adu Penalti

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com