BANDA ACEH – Perbatasan Aceh-Sumut diklaim rawan premanisme.
Ketua Komisi I DPR Aceh (DPRA), Muhammad Yunus, menerima informasi dari masyarakat terkait maraknya aksi pemalakan dan pungutan liar terhadap sopir truk lintas provinsi pada wilayah tersebut.
Menurutnya, preman di wilayah perbatasan tak segan melakukan aksi kekerasan jika sopir tidak memberikan uang.
Yunus menyebut, kasus tersebut terjadi di Aceh Tamiang dan Besitang.
“Peristiwa terakhir yang baru dialami supir Aceh, mereka dihantam menggunakan batu hingga bocor di bagian kepala,” kata Yunus, Selasa (15/6/2021).
Terkait tingginya premanisme di perbatasan Aceh-Sumut ini, kata Yunus, Komisi I DPRA sudah bersilaturahmi dengan Kapolda Aceh dan meminta untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada berjanji akan menindaklanjuti keluhan para sopir truk.
“Kami berharap kepada Kapolda Aceh untuk benar-benar menindaklanjutinya, dan dalam waktu dekat kami juga akan meminta bersilaturahmi dengan Kapolda Sumatera Utara,” kata dia.