BANDA ACEH – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mempromosikan madu hutan liar produksi Karang Taruna Kecamatan Kuala Aceh, saat mengunjungi stan Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) di Loka Darussa’adah, Aceh.
“Kepada ibu dan bapak yang ingin badannya sehat, ayo minum madu murni dari hutan. Ini dijamin sehat, loh. Ayo beli…beli….beli,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (5/9/2021).
Promosi yang dilakukan Mensos Risma membuat para pengunjung dan tamu langsung mendekati stan madu hutan liar untuk bertanya-tanya tentang khasiat madu hutan.
Mensos Risma juga berpesan kepada Karang Taruna yang memproduksi madu agar menyiapkan botol berkualitas dengan kemasan bagus.
“(Siapkan botol) dengan dua variasi, yakni ada yang besar dan kecil agar pembeli memilih sesuai kebutuhannya,” ujarnya.
Selain madu, Mensos Risma juga turut menjajakan kerupuk gurih dari kulit sapi dan aneka minuman.
Pada kesempatan sama, Mensos Risma menyerahkan bantuan sosial (bansos) berupa vitamin dan masker bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 secara simbolis. Sejumlah 29.210 paket bansos untuk 23 kabupaten atau kota di Provinsi Aceh tersebut diserahkan melalui Karang Taruna.
“Dengan bantuan vitamin dan masker, Karang Taruna terus aktif dan bergerak, mengangkat potensi generasi muda untuk memunculkan rasa kesetiakawanan sosial di tengah pandemi Covid-19,” ujar Mensos Risma.
Ia pun menyampaikan, agar Karang Taruna terus berinovasi melalui usaha mikro untuk memberdayakan masyarakat sekitar.
Bagi Karang Taruna Desa Lamteh, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, yang memproduksi keripik cimol kering, Mensos Risma memberikan bansos senilai total Rp 3.443.000.
Bansos tersebut berupa dua unit kwali, satu unit mesin pres plastik, satu unit mixer turbo, satu unit kompor gas, dan satu unit mesin potong.
Adapun Lembaga Peduli Dhuafa Aceh yang turut berpartisipasi dalam pengembangan usaha kopi warga komunitas adat terpencil (KAT), yakni KAT 41 Gayo Arabika, Kacang KAT 43, serta Nilam dan Telur Asin, juga mendapat bantuan dari Mensos Risma.
Bantuan ProKUS Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) senilai total Rp 6.050.000 yang diberikan Mensos Risma kepada Lembaga Peduli Dhuafa Aceh berupa dua unit mesin pres cup, tiga unit mesin pres plastik, dan satu unit mesin grinder dinamo listrik.
Sebagai informasi, nama KAT 41 Gayo Arabika diambil dari jumlah kepala keluarga (KK) yang berada di pemukiman KAT, yaitu sebanyak 41 KK. Melihat branding dan pengemasan produk yang menarik dari KAT 41 Gayo Arabika, Mensos Risma optimis produk kopi berkembang.
Menurutnya, penggunaan sablon pada kemasan adalah pilihan tepat yang membuat produk terlihat lebih original, mengingat kemasan dengan stiker cenderung lebih mudah rusak atau mudah dilepas orang lain. Program Pemberdayaan KAT Sejak 2017, Kementerian Sosial (Kemensos) telah memberdayakan 41 warga KAT di Dusun Pantan Sinaku, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh dengan membangun pemukiman sosial, memberikan bantuan jaminan hidup, peralatan kerja, peralatan rumah tangga, pendampingan sosial, dan bantuan bibit.
Pada 2018, lokasi tersebut sudah memiliki akses listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), infrastruktur akses ke lokasi, dan warga pun mendapatkan nomor induk kependudukan (NIK) atau kartu tanda penduduk (KTP).
Kemensos melalui Direktorat Pemberdayaan KAT juga mendapatkan dukungan berupa program donasi pelanggan Indomaret sejak 2019. Melalui program Pengumpulan Uang atau Barang (PUB) Indomaret Peduli KAT, para warga KAT dapat memperoleh air bersih, mandi cuci kakus (MCK) komunal, penghijauan, balai sosial, serta mata pencaharian alternatif untuk hidup berkelanjutan.
Mensos Risma berharap, pemberdayaan KAT tersebut akan memicu warga KAT agar mampu mandiri secara ekonomi. Pada 2021, Kemensos yang bekerja sama dengan Lembaga Peduli Dhuafa Aceh telah menyelenggarakan program pemberdayaan KAT di Desa Gle Putoh, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh.
Program tersebut akan memberdayakan potensi usaha penghidupan berkelanjutan warga KAT, yaitu tanaman nilam. Tanaman ini akan dibuat minyak nilam yang memiliki khasiat bagi kesehatan. Saat mengunjungi Loka Loka Darussa’adah, Mensos Risma membeli semua produk minyak nilam hasil produksi warga KAT. Ia berpesan, agar warga KAT dapat mengembangkan lagi produksi minyak nilamnya. Tidak hanya dijadikan minyak urut atau parfum, tapi dapat diolah menjadi obat nyamuk dan produk lainnya.