BANDA ACEH – Calon ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh disinyalir mulai melakukan manuver jelas Muskot akhir September ini.
Manuver ini membuat kasuk kusuk di internal PMI Banda Aceh dan KSR perguruan tinggi yang ada di Banda Aceh.
Informasi yang diperoleh atjehwatch.com, dimana incumben atau ketua PMI Kota Banda Aceh sekarang ini di sinyalir melakukan beberapa manuver agar terpilih kembali sebagai ketua PMI Kota Banda Aceh yang ke empat kalinya.
“Salah satunya dengan bergulirnya Isu pemilihan Ketua Tenaga Sukarela yang dilakukan secara mendadak dan disinyalir memilih ketua yang baru sesuai dengan keinginan dan kemauan Incumbent serta dipersiapkan untuk kepetingan Incumbent dalam Muskot PMI Kota Banda Aceh yang direnacakan digelar akhir September tahun ini,” ujar sumber atjehwatch.com.
Dimana, kata dia, adanya pengarahan pembentukan forum Relawan Korp Sukarela agar forum ini nantinya menjadi satu suara untuk kemenangan.
Disinyalir Korp Sukarela Palang Merah Indonesia yang bernaung di bawah Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang ada di Banda Aceh menolak mendukung kembali Incumbent memimpin PMI Kota Banda Aceh untuk Maju sebagai Ketua PMI Kota Banda Aceh yang ke empat kalinya.
Di antara nya, seperti KSR PMI Unsyiah/USK, KSR PMI UIN AR -Raniry, KSR PMI Tengku Chik Pante Kulu, KSR PMI STAI Alwasliyah, KSR PMI Universitas Muhammaddiyah dan KSR PMI Univeraitas Serambi Mekah.
Isu ini dibenarkan oleh Zulfahmi komandan atau ketua KSR PMI UIN Ar-Raniry periode sekarang.
Fahmi mengatakan bahwa mereka menerima surat undangan dari PMI Kota Banda Aceh dalam bentuk acara singkronisasi dan konsolidasi KSR se Kota Banda Aceh.
“Kegiatan ini dilaksanakan di ruang PMI Kota Banda Acah, akan tetapi tahu-tahu-nya yang terjadi dalam pertemuan itu meraka para Komandan KSR Perguruan Tinggi yang di Banda Aceh diarahkan untuk membentuk Forum Relawan KSR yang nanti nyan KSR Perguruan Tinggi tidak lagi memiliki hak suara penuh persatu KSR satu suara untuk pemilihan ketua PMI Kota Banda Aceh, seperti dalam memilih ketua PMI Kota Banda Aceh tahun sebelumnya, “ kata dia.
“Dengan dibentuknya Forum Relawan KSR hanya ada satu suara mewakili dari KSR Perguruan Tinggi, ini rencana yang diagendakan oleh Incumbent agar enam KSR perguruan Tinggi yang tidak mendukung kembali Incumbent menjadi ketua PMI Kota Banda Aceh menjadi satu suara,” ujarnya lagi.
Yang paling parah lagi, kata dia, penggiringan surat dukungan dari KSR perguruan tinggi untuk salah satu calon yaitu surat dukungan bermaterai 10.000 yaitu surat dukungan tertulis langsung untuk pemenangan saudara Bapak Qamaruzzaman Hagny sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh tahun 2021-2026.
Yang menyakitkan lagi, sambung Fahmi, bahwa surat dukungan di buat oleh salah seorang staf di PMI cabang Banda Aceh dengan membuat korp KSR PMI 02 UIN Ar Raniry serta surat berisi dukungan terhadap Bapak Qamuruzzaman Hagny sebagai ketua PMI Kota Banda Aceh Periode 2021-2026.
“Saya terkejut kok tiba-tiba sudah disodorkan surat dukungan bermaterai 10.000 oleh salah satu staf di PMI kota. Seharusnya surat ber korp KSR 02 itu kami yang buat dan kami yang kasih dukungan, kok ini malah mereka semua yang buat sampe mereka berani membuat korp surat KSR kami, “ kata Fahmi dengan wajah sangat kesal.
Fahmi yakin bahwa surat yang dibuat oleh staf di PMI Kota Banda Aceh itu pasti suruhan atasan.
“Kalau gak di suruh sama yang punya kekuasan mana berani dia buat seperti itu,” kata Fahmi sambil geleng kepala karena rasa marah dan kecewa.