BLANGPIDIE – Irpannusir Rasman, S. Ag. SE. M. I. Kom menyampaikan Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kabupaten Aceh Barat Daya.
Irpannusir Rasman yang merupakan Ketua Komisi II DPR Aceh itu memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa dengan materi, Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Sehingga Terbentuknya Pemimpin yang Kritis di Era Digital, berlangsung di Aula Kampus setempat, kompleks Pendidikan Padang Meurante Susoh, Kamis (02/06/2022).
Kuliah Umum tersebut merupakan rangkaian agenda Milad Kampus STKIP Muhammadiyah Abdya ke-13, dengan menghadirkan beberapa Pemateri seperti, Akmal Ibrahim, SH, Irpannusir Rasman, Affan Ramli dan Afdhal Jihad.
Kepemimpinan penting dimiliki oleh para generasi muda untuk menggerakkan organisasi dan juga orang-orang di sekitarnya untuk turut mencapai visi, misi, dan tujuan yang hendak dicapai. Kepemimpinan merupakan bagian dari generasi muda, karena dengan jiwa kepemimpinan, para pemuda akan mampu mengarahkan dan menggerakkan kehidupannya ataupun kehidupan orang-orang di sekitarnya untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang akan dicapai.
“Dalam konteks organisasi, kepemimpinan berfungsi sebagai salah satu piranti penggerak motor organisasi, sehingga peran kepemimpinan diharapkan mampu mendinamisasikan organisasi yang dia pimpin,” ungkap Irpannusir, mengawali materi kuliahnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menuturkan bahwa, Industri 4.0 tidak lagi sama dengan era industri sebelumnya. Peran teknologi informasi tidak lagi sekedar sebagai alat tambahan, namun sudah menjadi alat yang wajib ada untuk menjamin kelancaran operasional. Hal ini mendorong perubahan kepemimpinan di era digital. Agar menjaga daya saing, Lembaga membutuhkan digital leadership yang berorientasi pada inovasi dan kreativitas.
“Saat bicara tentang digital leadership, mungkin tidak sedikit yang langsung terbayang pada sosok para pemimpin atau CEO perusahaan teknologi. Kefasihan para CEO akan teknologi memang tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, para pemimpin juga memiliki visi yang jelas terhadap pemanfaatan teknologi di lembaga yang dipimpinnya. Namun apakah digital leadership hanya bisa dijumpai pada perusahaan berbasis teknologi?. Digital leadership adalah kepemimpinan strategis dengan memanfaatkan teknologi, khususnya aset digital untuk mencapai tujuan institusi atau lembaga,” paparnya.
Pemimpin dapat mengembangkan kemampuannya untuk berpikir secara kritis. Seorang pemimpin harus dapat membangun kemampuan berpikir kritis baik pada dirinya sendiri dan bagi pengikut (follower), agar dapat merespon perkembangan informasi dan trampil memilah serta mengkritisi keakuratan informasi yang disajikan.
“Dalam hal ini, jika pemimpin tidak dapat mengembangkan kemampuannya untuk berpikir kritis maka akan sulit membaca berbagai dampak yang mungkin terjadi di era disrupsi yang dapat menjadi salah satu hambatan untuk mencapai tujuan bersama,” ungkap Irpannusir.
Setelah beberapa menit menyampaikan materi kuliah umumnya, Irpannusir membuka saesen tanya-jawab dengan para mahasiswa. Suasana diskusi juga terlihat sangat mengalir, banyak pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan mahasiswa.
Reporter: Rusman