BANDA ACEH – Adanya kabar dan informasi potensi konflik sosial terkait pengoperasian kembali perusahaan tambang biji besi oleh PT Lhoong Setia Mining yang berlokasi di Lhoong, Aceh Besar di respon oleh mahasiswa, yakni dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Syiah Kuala.
Zawata Afnan selaku ketua BEM USK menilai bahwa harus ada langkah dan upaya pemerintah guna mencegah pontensi konflik yang melibatkan warga tersebut yang juga akan merugikan investasi. Dinas terkait, dalam hal ini peran Dinas Energi dan Sumber Daya sangat dinantikan.
Selain itu, mahasiswa juga mewarning PT Lhoong Setia Mining terkait isu lingkungan.
“Dalam pengoperasiannya, PT LSM harus menjamin tidak merusak alam dan menjaga lingkungan secara berkelanjutan, sehingga tidak memberikan dampak terhadap aktivitas ekonomi warga di sekitar pertambangan. Kemudian, pihak harus memiliki dokumen izin pertambangan yang jelas,” ungkap Zawata.
“Kami akan terus mengikuti proses issue di perusahaan tambang bijih besi ini, jika kemudian terdapat kecurangan yang merugikan masyarakat dan lingkungan bukan tidak mungkin kami akan turun ke jalan,” kata Zawata Afnan.